Chapter 37

819 83 23
                                    

"Maafkan aku.."

Satu usapan terjadi pada selembar foto yang kini berada dalam genggaman seorang tuan bermarga Lee.

Ada beberapa wajah yang tercetak disana, termasuk dirinya. Ada sikecil Seokmin dan si bocah Seungcheol. Sedang satunya, adalah sang ibu dari kedua putranya tersebut. Istrinya: mantan istrinya.

"Maafkan aku, Hyemin-ah.."

Ungkapan maaf kembali tertuang pada dia yang bahkan sudah tak nampak di bumi. Meski masih mungkin ungkapan tersebut akan di dengar, namun tuan besar penyandang marga Lee itu nampak bercakap dalam nada konyolnya.

Ia bahkan menangis tanpa memperhatikan berapa usianya kini? Terlalu tua untuk menjadi secengeng itu. Pantas bukan? Siapapun akan menangis jika merasa kecewa pada dirinya sendiri. Ini tertuang dari pengakuan dirinya.

"Aku tak mampu menjaga mereka," lirihnya.

"Anak kita!" isaknya dengan satu gigitan pada bibirnya, menandakan betapa pedihnya ia saat ini. Mengingat semua hal yang mungkin tengah diresapi olehnya.

"Aku bersalah padamu! Pada mereka! Semua salahku.."

Namun, akan kemana penyesalan itu sampai? Akankah itu memperbaiki segalanya?

Satu usapan lembut ia rasakan menyentuh pundaknya tiba-tiba. Tuan Lee segera mendongak dan lalu mengusap air matanya dengan tergesa setelah melihat siapa yang kini berada di sampingnya.

"Mengapa kau disini?"

Suara lembut nan menyejukkan milik istrinya kini menyapanya. Suara yang telah menemaninya sejak lama. Dengan sabar terus menemainya tanpa lelah, apapun yang terjadi. Dan juga, "kau menangis?" dia yang selalu mengerti semua yang tengah dirasakannya.

"Maaf.." hanya itu yang terlantun dari bibir tuan Lee, lagi.

"Ada apa, hm? Terjadi sesuatukah? Dimana anak-anak? Wonwoo menanyakan Seokmin begitu ia siuman.."

Satu hantaman menghujam hati seorang tuan besar tersebut. Ia tak tahan hingga akhirnya harus menumpahkan tangisnya di hadapan sang istri. Ia menangis terisak, hingga ibunda dari Wonwoo itu harus memeluknya, menenangkannya dengan mengusap punggungnya perlahan.

"Ceritakanlah, agar semua menjadi ringan.." bisiknya.

Dan di antara tangis itu, nama "Seokmin...." terdengar begitu lirihnya.

Singkat!

Hanya satu kata berupa nama salah satu dari anak mereka. Namun itu tak pelak membuat seorang ibu tersengat panik saat itu juga. "Ada apa dengan Seokmin, huh?"



...



Malam kembali menjelang, namun semua masih tetap sama..

Seungcheol terus berkutat dengan sabarnya. Terduduk di tempat yang sama. Tak melakukan apapun meski banyak hal yang Mingyu tawarkan padanya.

Bibirnya mengering karena tak tersentuh air. Tubuhnya melemah karena tak memakan sedikitpun makanan. Ia akan mengatakan

"Seokmin pun tak makan!" jika Mingyu tawarkan makanan padanya.

AGEUSIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang