Berbulan-bulan terlewati. Bahkan musim telah berganti. Apa saja yang telah terjadi pada mereka?
Pekerjaan, sekolah, semua terjadi dalam hal yang wajar. Berita baiknya, adalah Seokmin yang telah selesai dengan semua pengobatannya, dan telah mampu kembali berjalan dengan kedua kakinya.
Bahkan saat ini..
"Ibu, ini kurang manis!" Seokmin berani berkomentar pada setiap masakan yang dibuat ibu Lee untuknya. Meski, "Ini terlalu manis, Seokmin!" kerap kali lidahnya masih selalu mengantarkan 'rasa' yang salah dan rumit baginya. Namun sejauh ini, semua berjalan baik-baik saja dan nampak menyenangkan.
Akhir pekan adalah saat bagi mereka untuk bersama. Menghabiskan waktu mereka seutuhnya di rumah untuk menjaga kebersamaan dan juga kehangatan yang ada.
"Dimana Seungcheol hyung?"
Tanya Wonwoo tiba-tiba, kala tak mendapati sang hyung yang seharusnya berkumpul bersama mereka.
Dilirknya jendela dari rumahnya tersebut. Cukup jauh dari tempatnya berdiri, meski masih menampakan percikan air disana.
Benar! Di luar sedang hujan deras. Untuk itulah mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka dengan berkumpul di ruang tengah sambil menikmati secangkir kopi ataupun coklat hangat.
"Dia sedang ada urusan," jawab tuan Lee.
Wonwoo segera memicingkan matanya ke arah Seokmin. "Benarkah itu?" selidiknya pada Seokmin.
Satu-satunya orang yang tak pandai berbohong padanya di antara semua orang di rumah tersebut.
"Seokmin...!" desak Wonwoo kemudian, membuat Seokmin harus tersedak saat meneguk coklat hangatnya.
"Aku tidak tahu, Wonwoo!" imbuh Seokmin.
Sedang ibu Lee tersenyum untuk menengahi keadaan tersebut. "Memangnya kenapa jika ibu katakan hyung mu tengah berkencan, hm?" tanyanya pada Wonwoo.
Wonwoo yang lalu terlihat menekuk wajahnya. "Bukan masalah berkencan, bu! Aku hanya heran, tidakkah ada perempuan lain selain dia?!" rutuknya sebal.
"Memangnya kenapa, Wonwoo?" timpal Seokmin. "Dia cantik. Dan juga pintar. Tidakkah kau akan bangga jika melihat Seungcheol hyung menikah dengan sosok sempurna sepertinya?" tutur Seokmin.
Terlihat Wonwoo yang mengusap dadanya kali ini. "Jantung ini yang membuatku tak menginginkannya! Bukan aku!"
Seokmin menegang di tempatnya. Sepertinya ia terlalu banyak bicara dan membuat Wonwoo tak nyaman. Ia letakkan cangkir di tangannya. Disimpannya di atas meja, dan lalu ia menghampiri Wonwoo dan merangkul saudaranya tersebut. Membuat Wonwoo sedikit tenang.
"Ayah pikir, sudah saatnya kau memberanikan diri untuk bertemu dengannya.."
"Wonwoo, hyungmu sudah terlalu dewasa untuk hidup seorang diri. Sudah saatnya ia memiliki keluarga kecilnya sendiri.."
"Tapi tidak dengan wanita itu!" sentak Wonwoo tiba-tiba, membuat siapapun terkejut dibuatnya.
Ia bangkit dengan tak sabar, dan lalu melangkahkan kakinya dengan kasar. Tak ia pedulikan Seokmin yang mengejar di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGEUSIA ✔
Novela JuvenilBROTHERSHIP AREA Akan seperti apa di penghujung cerita nanti? Original Story by ®MinaHhaeElf