Bungkam!
Inilah yang terjadi saat keduanya dipertemukan di hadapan Wonwoo yang kini sedang terlelap di ranjangnya.
Seungcheol dan Seokmin. Dua saudara yang tak nampak bagai saudara, terlihat memilukan. Seokmin diam dan hanya berkutat dengan gambarnya yang beberapa menit lalu, ia katakan ingin membuatnya untuk Wonwoo.
Sedang Seungcheol mencoba bersikap sebiasa mungkin. Dirinya tengah menangkup lengan Wonwoo dan menenggelamkan wajahnya disana. Setengah tertidur, jika saja tak ada suara Seokmin yang tiba-tiba keluar begitu saja.
"Aku merindukannya.."
Seungcheol mendongak dan akhirnya mendapati Seokmin yang tengah menatapnya. Satu bukti bahwa Seokmin sedang berbicara padanya.
Seokmin menjadi menundukkan wajahnya dan melihat gambar yang baru saja selesai di buatnya. "Kupikir ibu sudah jadi malaikat di langit sana.." ucapnya. "Cantik.."
"Seokmin-ah.."
Seokmin kembali menatap Seungcheol dengan senyum lemah di wajahnya.
"Aku merindukan ibu.." ungkapnya.Belum sempat Seungcheol membalas, sudah ada untaian kalimat lain dari mulut Seokmin. "Seandainya ia menjadi malaikat pencabut nyawa, maka akan kubiarkan ia mencabut nyawaku.."
"Seok apa yang kau katakan?!"
"Hidup begitu rumit hyung. Aku benci pada diriku yang begitu egois.." tutur Seokmin.
"Cukup Seok, jangan memulai!" sergah Seungcheol.
"Tidak!" bantah Seokmin. Dengan sedikit air mata yang terkumpul di dua sudut matanya ia menatap Seungcheol. "Maafkan aku hyung. Maaf.."
"Kau tak bersalah Seok.."
Seokmin hanya tersenyum setelahnya. Ia kembali mengoleskan beberapa warna untuk melengkapi gambarnya sambil bergumam,
"Seharusnya ibu menepati janjinya padaku," dan membuat Seungcheol tak mengerti untuk yang satu itu..
...
Dengan mata kagumnya Wonwoo menatap sebuah gambar yang tiba-tiba saja Seokmin berikan padanya.
"Seorang malaikat cantik! Kau menggambar sayapnya dengan sempurna!" kagum Wonwoo dengan banyak kalimat pujian.
"Kau tahu dia siapa?" tanya Seokmin, dan Wonwoo menggeleng. "Dia ibuku.."
"Huh?"
Seokmin tersenyum. "Perkenalkan Wonwoo. Dia ibuku. Kupikir ia sudah menjadi malaikat sekarang. Jadi kau bisa meminta apapun padanya.."
"Apapun?"
Seokmin mengangguk. "Pintalah satu nyawa padanya...."
Wonwoo menjadi berharap. Menatap Seokmin dengan senyum di wajahnya.
"Bisakah aku memintanya sekarang?" tanyanya terlihat bergurau. "Tapi nyawaku masih ada sekarang..."

KAMU SEDANG MEMBACA
AGEUSIA ✔
Teen FictionBROTHERSHIP AREA Akan seperti apa di penghujung cerita nanti? Original Story by ®MinaHhaeElf