"Kenapa?"
Entahlah, mungkin hari indah itu berubah buruk dengan cepat bagi Wonwoo.
Wajah-wajah yang menyebalkan kembali menghiasi harinya. Seperti biasa! Tiga sosok dengan tampang meremehkan di mata Wonwoo.
"Jangan menggangguku lagi! Ucapan kalian sudah tak berpengaruh bagiku!" sergah Wonwoo kali ini.
Bukankah dia telah berubah? Dia sudah tak lagi memikirkan hal yang tak berguna, seolah tak memiliki waktu untuk mengurus hal yang tidak-tidak.
"Menyingkir!" ketus Wonwoo, menyikut salah satu di antara mereka yang menghalangi jalannya saat ini.
"Tsk! Bahkan kalian mengganggu di hari pertamaku sekolah!" dengusnya.
Wonwoo lalu bergegas meninggalkan ketiganya. Aneh, karena mereka sama sekali tak membalas umpatan kesal darinya. Namun satu yang Wonwoo yakin. 'Mereka tak akan melepasku begitu saja!' batinnya semenjak ada beberapa langkah yang membuntuti di belakangnya.
Bahkan ketika dirinya menapaki tangga menuju atap sekolah. Tempat yang mana ia tahu, Seokmin dan Mingyu tengah menunggunya disana sejak tadi. Sesekali Wonwoo melirik ke belakang dari ujung matanya. Ia percepat langkahnya untuk segera menuju atap.
"Wonwoo!"
Wonwoo bernafas lega. Ia melihat Seokmin terduduk di lantai berdebu itu. Maka segera ia hampiri Seokmin.
"Mana Mingyu? Dia meninggalkanmu?" tanyanya heran.
"Dia sedang membelikanku minuman. Dia akan segera kembali. Dan.."
Ucapan Seokmin berhenti, saat melihat tiga anak yang juga tak asing baginya, tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Seokmin masih ingat, mereka adalah Seungkwan, Hansol dan Chan. Ia beranjak dari posisinya lalu menatap Wonwoo.
"Kau baik-baik saja, Wonwoo? Mereka?"
Wonwoo mendengus sebal sambil menoleh ke arah belakang, dimana mereka berada.
"Apa yang kalian inginkan sebenarnya, huh? Jangan ganggu aku!" omelnya.
Seungkwan hanya tersenyum menjijikan. Ia ambil satu langkah ke depan dan menunjuk wajah Wonwoo sambil mendekat perlahan.
"Aku hanya senang melakukannya! Senang melihatmu menderita! Mengapa baru masuk sekolah, eoh?"
Wonwoo mengepalkan erat tangannya. Ia memandangi Seungkwan yang mendekat padanya. Ia masih diam meskipun Seungkwan mencengkram kerah pada seragamnya. Mata mereka bertemu dan saling beradu, tajam.
Sedang Seokmin mulai resah di tempatnya. "Wonwoo," bisiknya.
Iapun marah, namun apa daya? Kakinya sulit ia gerakkan. Seketika bisikan pelan itu menyadarkan sang musuh akan kehadirannya dan akhirnya melihat ke arahnya.
"Kau kan sedang pincang!" ledeknya. "Jadi diam saja sekarang! Tak usah lagi membelanya!"
Seokmin semakin panik. Ia berusaha menggapai Wonwoo, namun Hansol dan Chan segera menghampirinya dan mengunci pergerakannya, bahkan menyeretnya, membuatnya sedikit mengaduh.
"Jangan sakiti dia!" teriak Wonwoo.
Satu tepukan di pipi Wonwoo dapatkan. "Hey! Khawatirkan dirimu sendiri!" peringatnya dengan satu seringaian di bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGEUSIA ✔
Ficção AdolescenteBROTHERSHIP AREA Akan seperti apa di penghujung cerita nanti? Original Story by ®MinaHhaeElf