Chapter 7

493 118 12
                                    

Dalam keadaan gerimis kecil, tepat pukul 4:30 mereka datang bersamaan ke musholah untuk menjalankan sholat subuh serta menghidupkan musholah yang sudah bertahun-tahun terbengkalai.

Sebelumnya mereka sudah datang ke sana saat hari pertama, sekalian membersikan bagian-bagian kecil musholah yang sebelumnya masih kotor.

Jadi hari ke tiga ini, hanya tinggal menjalankan ibadah-ibadah di sana tanpa perlu bersih-bersih akbar seperti sebelumnya.

"Nanti gw ngomong deh sama pak ukai ikei" Tanaka yang baru saja mendapat cerita lengkap kenapa anak perempuan malah tidur di rumah tempat para laki-laki

"Btw bang lu ga bareng temen seperbotakan lu itu?" Tanya suna masih dengan panggilan botak yang selalu membuat tanaka tersinggung

"Tora? dia bilang kurang enak bada" Tapi aneh nya tetep di jawab. "Makanya ga ikut hari ini"

Para perempuan berjalan di belakang sedangkan laki-laki tentu memimpin jalan seperti biasa.

"Kenapa di sini jarang keliatan anak muda ya?" Pertanyaan tadi keluar begitu saja dari mulut motoya

"Mbak nyari pemuda? itu pemuda semua di depan"

"Ga gitu konsep nya kenma" Duh gemes banget pengen dia masukin kardus trus di simpen di atas lemari buat pajangan "Maksudnya tuh, di desa ini jarang gitu keliatan anak muda. murid SMA juga kemarin dikit banget kan? setengah dari murid Sd"

Pertanyaan itu cukup mengundang rasa penasaran yang lain, mereka bahkan sampai melirik ke arah tanaka dan osamu untuk meminta penjelasan.

"Orang-orang di sini kebanyakan ga lanjut SMA mbak, perempuan banyak yang hidup nya langsung ngabdi ke orang pinter, intinya orang-orang yang punya kekuasaan di sini" Osamu menjelaskan terlebih dahulu "Ada beberapa yang punya niat keluar desa pun, ga di bolehin, bahkan ancamannya bisa sampe nyawa, anehnya ga ada yang berani ngelawan"

"Jadi mereka di perbudak gitu?"

"Nih yah, kalo pun gak nikah, maaf nih bukan berarti nyinggung, tapi pemuda bahkan remaja di sini udah menghalalkan hubungan badan sebelum nikah" Tamba tanaka

"Astagfirullah" Ucap hirugami dan sakusa secara bersamaan, keduanya syok berat.

"Sex bebas gitu?" Teru yang orang nya ceplas-ceplos memperjelas

"Iya, biasanya perempuan di atas 16 tahun udah itu" Tanaka sungguh tak kuasa melanjutkan, dia melihat para tamunya ini melongo "Ga semua tapi hampir 79℅, kadang kegiatan begitu bisa terjadi di mana aja, ga harus di dalem rumah"

"Buset lebih minim akhlak dari pada gw" Gumam suna, ngeri banget cuy seburuk-buruk nya dia kagak pernah kepikiran buat bobol anak orang sebelum nikah

"Maaf, itu alasan nya apa? cuman sebatas kepuasan gitu?" Semakin di jelaskan justru semakin membuat penasaran, ennoshita ikut mengajukan pertanyaan "Atau emang karna ada tuntutan lain?"

"Beberapa karna ekonomi, anak-anak perempuan yang di nikahin sama orang pinter sini katanya hidup nya bakal sejahtera, sebagian lagi karna sebatas pengen nyobain dan berlanjut"

"Sinting" Tak habis pikir, teru kira yang begitu hanya ada di kota-kota besar dan luar negri saja ternyata di sini juga sama. "Kalo kayak gitu terus gimana mau maju generasi?" Ini orang bahas generasi padahal akhlak nya juga melenceng

"Maka dari itu, pak kepala desa manggil kalian ke sini" Seru tanaka "Jujur gw selalu ga punya temen karna mereka bilang gw terlalu penurut sama syari'at, ga bisa di ajak nongkrong sambil minum-minum"

Terushima menepuk pundak tanaka dengan tatapan serius "Gw mau liat"

"Liat apa?"

"Kelakuan anak muda di sini"

1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang