Tap
Tap
Tap
Pintu rumah sederhana di buka dengan tanaka ryunosuke sebagai yang pertama masuk "Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam kalian udah balik?" Jawab seseorang dari dalam, ia ikut berlari ke depan menemui mereka
"Sakusa gimana?"
"Katanya tadi dia pingsan?"
"Tapi ga kenapa-napa kan?"
Motoya gadis yang di beri pertanyaan hanya bisa mengangguk, selepas sakusa pingsan tadi, pria itu di bawa masuk ke ruang tengah.
"Sekarang dia di mana?" Tanya hirugami
"Belakang, dia baru siuman trus jadi murung banget" ini aneh, bangun tadi sakusa gelagapan dan langsung pergi ke belakang, blum lagi dalam pingsan nya sakusa sempat mengigau tidak jelas "Sebenarnya—" Motoya tampak menggantung kalimat itu
"Kenapa motoya? tadi ga ada apa-apa kan?" Desak ennoshita "Sakusa ga ngelakuin hal yang nakutin kan?" Bukan apa-apa, sebelum mereka memutuskan pulang, ketiga nya sudah mampir ke puskesmas dan melihat keadaan terushima serta atsumu yang juga tidak sadarkan diri, di tambah kenma mengalami luka di tangan nya yang sampai harus di perban.
Ketiganya memilih pulang setelah mendapati osamu, suna, juga tora datang dan mengatakan sakusa tiba-tiba pingsan.
Yups akhirnya mereka bertukar tempat
"Tadi selesai aku sholat magrib, kiyoomi kayak ngigo, mimpi buruk gitu, dia teriak penghianat-penghianat, aku ga faham"
Flashback
Sesuai yang di katakan selepas sholat ia melepaskan mukena nya, motoya kembali ke ruang tengah di mana sakusa masih terbaring tak sadarkan diri saat itu.
Sekitar 2 menit lalu mereka menerima kabar kalo terushima di temukan bersama kenma dan atsumu dalam keadaan mengenaskan, akhirnya motoya menyuruh mereka pergi duluan, dia akan menyusul setelah sakusa siuman.
Suna, taketora serta osamu yakin tidak akan ada masalah meninggalkan motoya juga kiyoomi berdua karna nyatanya dua orang ini termasuk mahram, walaupun nampak luar hanya sepupu, keduanya sepersusuan, jadi selayaknya saudara kandung motoya boleh menyentuh kulit lengan sakusa seperti sekarang.
Gadis itu berusaha membangunkan sakuaa yang tempak gelisah dalam tidur nya, jemari pria itu menggenggam kuat kaos yang ia kenakan.
"Air air" Gumam sakusa, dalam tidurnya kiyoomi melihat seseorang tenggelam, tenggelam di sebuah sungai yang dasar nya tidak terlihat "Penghianat."
"Kiyo!"
"Api—haaaa"
Motoya mengguncang tubuh sakusa, sesekali menampar pelan pipi laki-laki itu "Kiyoomi! bangun"
"Haaa! Haa" Nafas sakusa mulai memburu, motoya bisa melihat bagaimana sepupunya berusaha membuka mata namun sulit "Ga, Api apinya hiks"
"Kiyo? Istighfar" Setelah melihat tangan sakusa mengepal kuat, motoya berusaha menyentuh itu tapi sungguh di luar prediksi "Akh!" Tangan itu justru bergerak mencekik leher nya
"Ka!—" Satu tangan menahan sedangkan tangan lain memukul, berusaha sekuat tenaga menghentikan tindakan tak sadar yang sakusa lakukan "Kiyo—" Motoya sampai menutup mata, merasakan nafas nya mulai memendek
Deg!
"HA!" Mata sakusa terbuka bersamaan dengan tangan yang gemetar setelah melepaskan tindakanya
Tiga detik mematung, sambil melihat perempuan di depan nya mengatur nafas "Maaf motoya" Begitu kata maaf di lontar kan sakusa langsung beranjak pergi, ke kamar mandi dan mengambil wudhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️
أدب الهواةSLOW UPDATE Ketika beberapa santri dari pesantren yang berbeda di kirim ke sebuah kampung untuk meluruskan ajaran sesat di sana Plosok desa yang menyajikan keindahan namun tidak menjanjikan ketentraman di dalam nya. Praktek perdukunan, minuman khamr...