chapter 38

382 91 13
                                    

Srakk

Srekk

Bragg

"Kenapa desa ini ga jelas banget" Geram sakusa yang merasa kakinya sudah lelah berlari

"Istirahat bentar sak" Di samping nya hirugami tiba-tiba saja menjatuhkan diri ke tanah, pria itu hampir kehabisan nafas sakin capeknya. "Astaghfirullah"

Tentu sakusa kiyoomi menuruti, ia sempat melihat kebelakang memastikan apa orang-orang gila itu mengejar.

flashback

Mereka berdua hari ini kebagian ngunjungin sekolah, tapi sebelum itu mampir dulu ke rumah mang ukai sambil nyampein beberapa perkembangan buat di sampein ke kyai mereka di kota.

Faktor ga ada akses internet, hp yang suna pegang juga susah banget dapet sinyal jadi mereka selalu ngelaporin setiap rencana ke mang ukai keishin atau ga ke kepala desa alias ukai ikei.

Selepas dari sana baru lah sakusa sama hirugami jalan ke sekolah buat ngecek bangunan, trus biasanya hari minggu anak-anak lugu itu bakal nungguin mereka bawain jajanan, maklum di sini cari uang susah, anak-anak ga di kasih jajan.

Karna hari minggu ini memang libur belajar, mereka cuman ngobrol-ngobrol aja.

Tapi pas sampe sana aneh, bukan anak-anak yang nunggu mereka justru para ibu-ibu, ada juga wanita paru baya hampir sudah sepuh.

Hiru sama sakusa yang masih berusaha berfositif menghampiri sambil tersenyum ramah, mau nyapa cerita nya.

"Siang Bu" Sapa hiru tanpa pake salam, soalnya pengalaman dulu ke warung pake salam dia di plototin sampe semua barang yang hiru mau beli, penjualnya bilang ga ada.

Toh mereka bukan muslim jadi ga di sunah kan mengucap salam.

"Itu mereka!!" Triak salah satu ibu-ibu

Sakusa yang langsung peka akan ancaman sontak mundur beberapa langka, ia menarik lengan hirugami memberi isyarat.

Oiya ibu-ibu itu ga dateng pake tangan kosong, melainkan di setiap tangan mereka ada berbagai alat masak, seperti sepatula, panci, centong, bahkan ada yang membawa talenan juga.

"Sebentar buk, sebentar ini kenapa ya?" Dan di situasi yang amat sangat mengancam ini bisa-bisanya mas hiru masih coba berbicara baik-baik, padahal sakusa udah siap ngibrit "Ibu-ibu pada kenapa?" Hiru mengangkat kedua tangan sebagai tanda menyerah sebelum berperang

Ras terkuat di bumi ada belasan, sedangkan dia cuman berdua sama sakusa.

"Alah kamu ga usah pura-pura ga tau." Sewot mereka

"Bener kalian ini bikin kita semua repot aja!"

"Iya kalian ngajarin apa ke anak-anak kita?!! Kenapa mereka sampe nyebut-nyebut tuhan kalian."

"Kalian ini, jangan mencermari otak anak-anak polos yah!! mereka itu masih ga tau apa-apa"

"Bener! Mereka belum mengerti apa-apa, kalo mau menyebarkan agama ga jelas kalian itu, jangan seenaknya menarik anak-anak yang ga tau apa-apa."

Baik sakusa maupun hirugami keduanya sama-sama bertukar pandang, jujur ini pertama kalinya hiru datang ke sekolah dengan niat menemui anak-anak dan membagi kisah-kisah tentang Islam, sedangkan sakusa ini kali ke dua, sebelum nya ia datang dengan ennoshita dan motoya.

Hiru lebih sering bantu di puskesmas, sakusa juga, yang biasanya di sini itu ennoshita sama teru, mereka hari-hari gantian, jadi kalo di tanya kayak tadi jelas mereka berdua ga faham.

1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang