Suasana gelap gulita masih menyelimuti keadaan komori motoya, gadis itu hanya bisa memeluk kakinya seraya berdoa akan ada keajaiban yang datang.
Demi mempertahankan kehormatan dan agamanya motoya harus mengorbankan banyak luka di area wajah dan kaki, kalo ada kaca mungkin sudah begitu banyak lebam yang terlihat mata akibat pukulan tadi sore.
Kaki kanan nya juga menjadi korban hantaman keras, berkali-kali menerima tendangan kasar, sampai motoya pikir kalaupun ia bisa keluar dari sini kakinya mungkin tidak bisa berjalan dengan normal.
Dan seandainya ia tetap di sini barang satu bulan saja, motoya yakin kaki dan jari-jari tangannya bisa benar-benar terpotong.
Srakk
Deg!
Suara tadi berasal dari pintu sel yang di buka "Makan" Seseorang datang dan menyodorkan piring dengan tidak halus "Kalo ga mau mati makan."
Gadis itu tidak merespon sedikit pun, ia justru semakin mundur tetap memilih berada di pojok sel, ada perasaan takut yang tidak bisa di jelaskan.
Trauma dan merasa amat sangat terancam.
"Makan motoya."
Mendengar namanya di panggil, tentu motoya mengangkat kepalanya, ia berusaha melihat siapa itu? tapi tidak ada sedikit pun cahaya di sini, bahkan hanya sekedar bayangan saja tidak nampak, tapi yang jelas suara ini berbeda dengan suara pria sore tadi.
Krekk
Tak
Motoya menunggu apalagi yang akan pria itu katakan, tapi nyatanya tidak ada kalimat apapun setelahnya? apa dia langsung pergi? sungguh? tidak ada kekerasan? orang yang berbeda tidak melakukan ancaman apapun?
"Makan"
Deg!
Lagi dan lagi motoya di buat kaget, sekarang secara tiba-tiba ia mendengar sebuah suara dari sel yang ada di samping nya. "Mereka ga akan ngeracunin." Sambung suara itu.
"S-SIAPA KAMU?!!"
"Jangan sampe mati di sini, makan itu."
Jelas suara ini adalah suara seorang perempuan, kaki motoya langsung merangkak mendekat ke sana "Siapa? kamu siapa?! tolong." Minta nya seraya menggenggam besi sel itu.
"Saya ga bisa nolong kamu, tapi mending kamu makan itu biar punya tenaga."
Sekarang apa? motoya harus makan makanan ini? bagaimana kalo ada racun di dalam nya? bagaimana kalo ada mantra-mantra setan yang sudah di bacakan? motoya mengaku imannya tidak terlalu kuat untuk menangkis kiriman jahat. terlebih lagi orang ini apa dia bisa di percaya?
"Ada orang lain yang masuk ke sini, berarti ritual setiap sepuluh tahun sekali itu bentar lagi di mulai."
"Kamu siapa sebenarnya!? kita di mana? kamu di sekap juga kan sama mereka?!" Segala sesuatu yang mengganjal di pikiran nya motoya tuangkan semua. "kenapa aku bisa di sekap di sini?! tujuan mereka apa sebenarnya?!" Tangan nya menyelondom masuk ke sel sebelah, berusaha menggapai udara dengan niat mencari keberadaan orang itu.
"Nama kamu tadi motoya kan?" Suara semakin terasa dekat
Srekk
Srekk
Di barengi dengan suara seretan kayu
"Aku bakal bantu kamu keluar dari sini."
Terlalu dekat, saking dekatnya suara itu, nafas perempuan tadi berhembus di sekitar wajah motoya "M-maaf" Sekarang justru dia yang takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️
FanfictionSLOW UPDATE Ketika beberapa santri dari pesantren yang berbeda di kirim ke sebuah kampung untuk meluruskan ajaran sesat di sana Plosok desa yang menyajikan keindahan namun tidak menjanjikan ketentraman di dalam nya. Praktek perdukunan, minuman khamr...