chapter 11

462 96 26
                                    

Gerimis kecil menemani perjalanan ke empat muda mudi yang punya niat mendatangi rumah seseorang di pojok desa.

Tanaka, osamu, ennoshita dan tentu si ahli informasi suna rintarou.

Sebelum nya mereka berniat mengajak terushima dan taketora juga, tapi teru bersikeras untuk tetap menunggu hirugami di depan rumah pria mencurigakan tadi.

Takut-takut teman nya yang super sabar itu di jadikan tumbal proyek.

"Kenapa harus kesini malem-malem sih?" Gerutu suna

Tanaka menyenggol lengan si surai tenda "Tadi kan gw bilang, kalo lu ga mau gw mau ajak sakusa aja"

Hela nafas panjang keluar dari mulut rintarou, tanaka ini apa dia tidak peka? tujuannya utama suna ikut kan ingin menunjukkan betapa hebat nya dia mengulik informasi pada osamu.

"Tapi emang lu aman-aman aja sepi gini?"

"Suna kamu penakut banget ya?" Celetuk ennoshita, gadis itu berjalan santai di belakang seolah tidak merasa terancam sedikit pun akan kegelapan malam yang mencengkam "Aturan nya cewe-cewe aja kalo kalian berdua cemen gini" 

"Siapa bilang?" Suna tidak terima "Hoy mbak, gini-gini gw udah sering uji nyali di pesantren"

"Prett" Tanaka memutar malas bola matanya, jelas tanaka ga percaya, uji nyali apa? Uji nyali sambil gombalin kunti bogel?

"Emang cuman osamu yang percaya"

Netra osamu memicing "Ha? engga juga, sebenarnya aku kurang percaya sih"

Detik berikut nya mereka tertawa, lebih tepat nya mentertawakan suna rintarou, tidak peduli wajah pria itu sudah memerah karna kesal

"Ah ini" Tunjuk osamu di tengah tawa "Ini rumah nya kalo ga salah?" Di lirik nya tanaka untuk memastikan

1 detik

3 detik

2 menit

Tidak ada yang bergerak dari tempat nya berdiri, rumah yang benar-benar berada di pojok desa, dengan pemandangan kebun pisang di samping kanan dan lahan kosong di samping kiri, cukup jauh jarak rumah itu dengan rumah-rumah yang lain.

Setelah di pikir-pikir ini lumayan menakutkan "Nunggu apa lagi?" Tanya ennoshita

"Siapa yang mau ngetuk?" Tanaka malah balik bertanya

"Hoy apa nih? kok kalian bertiga jadi pada ikut ciut?" Seru suna, kaki nya mundur sambil memutar-mutar senter ke muka satu persatu dari mereka. "Tanaka lu ketuanya"

"Apaan?!" Tanaka ga terima "Osamu, dia aja, lu pernah ngobrol sama—

"Wah parah! lu nyuruh cewe?—gue"

"Cewe gue, cewe gue" Refleks tangan tanaka memukul pelan kepala suna "Makan nih cewe"

"Udah-udah, biar aku aja" Tidak mau mendengar perdebatan tak penting dari dua mahluk astral ini, ennoshita akhirnya mengajukan diri "Cemen kalian berdua, lain kali masak aja di dapur sama kenma" Cibir gadis itu, tapi kalo di pikir-pikir seperti nya kenma jauh lebih berani

"Hati-hati mbak" Ucap osamu

Mendengar kata itu, justru membuat mereka lebih tidak yakin lagi untuk mengetuk pintu.

"Assalamualaikum"

Selagi ennoshita berusaha mengetuk pintu, suna dan tanaka berputar-putar di teras sambil terus mengarahkan senter yang mereka pegang.

Tok

Tok

"Assalamualaikum mbak"

Masih tidak ada jawaban

1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang