Chapter 56

381 72 9
                                    

Flashback

Darah sudah meliputi hampir seluruh bagian tubuh milik suna rintarou, laki-laki itu tidak menyangka kalau dia benar-benar akan di habisi di sini.

Wajahnya di pukul berkali-kali, tubuhnya juga merasakan hal yang sama bahkan lebih parah karena mereka mengunakan alat seperti kayu dan benda-benda berat lainya.

Menangis pun tidak ada gunanya, wajah itu babak belur dengan kemeja yang robek di beberapa tempat.

"Minta ampun cepat!!"

Suna masih bisa mendengar itu, tapi tidak ada kuasa baginya hanya sekedar untuk mengangkat kepala.

Orang itu selalu bilang kalau suna mau menyerah membela agama nya maka penyiksaan ini akan di hentikan, dan lagi kalau sunah mau meninggalkan agamanya maka dia dan Osamu akan di bebaskan.

Se sederhana itu, tapi Allah akan begitu marah padanya kalau dia sampai mengiyakan.

"Minta ampun atau kamu mati hari ini"

Tidak ada jawaban apapun, suna pikir mungkin ini cukup adil untuk menebus dosanya di masa lalu, dosa-dosa nya yang sering mengabaikan perintah Allah, dia yang dulu menganggap zina maklum untuk para pemuda.

Mungkin ini adzab instan untuknya, agar di akhirat nanti hukuman yang di dapat sedikit lebih ringan. suna menganggap begitu, jadi bahkan sampai berbusa mulut orang itu, rintarou tidak akan meninggalkan agamanya.

Ini bukan tentang siapa yang paling sholeh atau sholeha tapi tentang siapa yang paling kuat keimanan nya.

"Berisik!! Saya ga akan mau ikut aliran sesat kalian!!"

Bugh!!

Perut rintarou di hantam kuat mengenakan kursi kayu.

Di sisi lain, Osamu yang melihat seluruh adegan itu hanya bisa menangis, ia merasa bersalah dan tidak bisa melakukan apapun.

Sesekali osamu menyesali keputusan nya, mungkin kalau dia menolak malam itu, mereka berdua bisa mati dalam keadaan tenang, suna juga tidak perlu mendapatkan penyiksaan seperti ini.

Pasti sakit sekali.

Entahlah Osamu merasa mereka berdua akan tetap berakhir dalam keadaan tidak selamat.

"Keras kepala!!"

"Hanya tinggal bilang kamu tidak lagi menyembah tuhan mu, itu saja sudah cukup menyelamatkan kalian!!"

Plakk

Sekarang giliran pipi suna yang mendapat sebuah tamparan, detik berikutnya kedua pipi itu di cengkram mengenakan tangan kanan orang itu "Suna rintarou saya tanya sekali lagi, kalo kamu masih tidak mau, terpaksa kamu akan jadi tumbal berikutnya."

"Jangan!!" Jerit Osamu

Laki-laki setengah baya itu menoleh, menatap osamu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Kalian tau kenapa kalian berakhir di sini?"

"Karna saling mencintai!!"

"Tidak ada cinta di desa ini!! Itu tabu!! Jatuh cinta itu menjijikan." Kaki itu melangkah meninggalkan rintarou lantas mendekat ke arah Osamu

Tidak heran kalau warga desa bicara seperti itu, karna memang para perempuan biasanya menikah sesuai perintah orang tua mereka, kebanyakan di nikahkan dengan para petinggi desa ini.

Jelas tanpa cinta.

"Dari awal desa ini di bangun, dari awal Islam datang ke tengah-tengah kita, ketua desa yang menghidupkan desa ini—" Setiap kata yang di ucapkan jujur cukup membuat Osamu bingung "Cinta yang ada di tengah-tengah mereka saat itu justru tidak bisa di selamatkan!! guru yang mengajarkan cinta justru tidak selamat, teman-teman semua meninggalkan beliau, saya merasakan itu juga!!"

1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang