"Bisa ga sih lu ngomong sama temen lu si suna itu, ga usah gitu deketin osamu"
Sambil mengomel atsumu menghentakan kakinya berkali-kali, di ikuti oleh sakusa yang sekarang mengekor sambil membawa serenceng kopi dalam plastik
"Bikin orang susah aja, gimana kalo osamu baper sama cowo modelan buaya kayak dia." Atsumu membanting dirinya sendiri untuk duduk di kursi depan rumah tersebut, sekarang osamu dan suna menyusul kenma ke warung bersama shoyo juga
Tinggalah atsumu dan sakusa
Entah situasi macam apa ini, tapi sakusa jadi merasa semakin sering terjebak bersama atsumu
"Kenapa emang nya kalo osamu baper sama suna? kamu suka sama suna?"
Pertanyaan sakusa langsung di hadiahi sebuah tatapan tajam "Gw suka sama cowo modelan dia?"
Sakusa mengangguk
Entah kapan, tapi seingatnya atsumu pernah mengatakan suna adalah tipenya sambil menunjuk langsung suna yang baru datang
"Kek ga ada cowo lain aja. kagak lah!"
"Jadi? kenapa kamu ga mau osamu suka sama suna"
Hela nafas keluar dari mulut gadis itu "Yah ga boleh aja."
"Kenapa?"
"Apa sih lu nanya mulu."
"Saya penasaran."
"Warga desa emang di larang jatuh cinta sama orang luar, peraturan nya gitu" Ucap atsumu, netra itu memperhatikan ekspresi di depanya
"Jadi?"
"Mereka di hukum"
"Dan hukuman dari yang melanggar peraturan itu, cuman tetua desa yang tau, contoh yang lu bisa liat mungkin mbak akaashi, tapi masih ada beberapa yang lain."
Bibir sakusa merapat, segitu nya? ada peraturan seperti itu? bukankah cinta itu fitrah, semua orang bebas jatuh cinta pada siapa saja selama itu masih dalam batas normal, artinya bukan pada yang sejenis atau orang yang punya hubungan darah denganya.
Tapi desa ini justru membuat peraturan sendiri?
"Mbak akaashi di jadiin salah satu milik tetua desa karna alasan itu"
Deg!
Lagi, jantung sakusa seakan merosot mengingat wajah tetua desa di ritual pemakaman mbak akaashi beberapa hari yang lalu.
Pantas saja orang setua itu bisa punya anak dari perempuan yang notaben nya masih cukup muda, sakusa menebak umur mbak akaashi blum sampai 30 tahun, mungkin sekitar 28 atau 27?
"Jahat banget"
"Karna itu gw ngelarang osamu bantuin kalian, dia itu haus kasih sayang dia gampang jalin hubungan baik pertemanan, cinta, keluarga osamu gampang akrab sama orang, dia gampang di manfaatin juga."
Sejenak atsumu menjeda kalimat nya, ia kembali melirik sakusa, wajah pria itu cukup sendu, sejujurnya atsumu bisa melihat sakusa adalah tipe orang yang mudah tersentuh, hanya saja sifat gengsi yang ada pada diri laki-laki itu menutup semuanya.
"Gw cuman punya osamu, jadi tolong bilang sama temen lu si suna itu, berhenti kasih perhatian kek osamu, bahaya buat dia bahaya juga buat osamu."
Anggukan pelan bisa atsumu lihat "Maaf soal sifat saya yang beberapa kali nuduh kamu"
"Santai aja, gw juga mikir ini semua udah terlanjur, gw bakal bantuin osamu di sini" Tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan, atsumu bangkit dari duduk nya, sesekali ia menggerakan tanganya seolah ingin meninju sakusa "Gw juga bakal jagain osamu dari si suna itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️
Fiksi PenggemarSLOW UPDATE Ketika beberapa santri dari pesantren yang berbeda di kirim ke sebuah kampung untuk meluruskan ajaran sesat di sana Plosok desa yang menyajikan keindahan namun tidak menjanjikan ketentraman di dalam nya. Praktek perdukunan, minuman khamr...