Dua hari sudah setelah kejadian kemarin, di malam ini tanaka ryunosuke hanya bisa menghela nafas
"Kadang otak gw suka ga nyampe sama pembahasan mereka" Begitulah kurang lebih keadaan tanaka saat ini.
Laki-laki berkepala plontos itu sebelum nya melakukan pembicaraan serius dengan ke empat kawan nya, tapi lama kelamaan tanaka pikir pembahasan mereka makin berat saja, karna nya tanaka memutuskan untuk keluar dan mengambil air terlebih dahulu.
Sesampainya di dapur ia bisa melihat ennoshita dan osamu tengah membuat sesuatu, tanaka langsung berpikir seperti nya ia lebih berguna jika bergabung dengan mereka berdua.
"Udah selesai?" Tanya ennoshita, osamu tampak menoleh juga
Yang di tanya menggeleng, tanaka memilih duduk di depan meja makan, mengambil air lalu meneguk nya "Otak gw ga nyampe, pembahasan mereka terlalu serius" Tanaka menjelaskan itu dengan tawa, tapi dua gadis di depan nya tidak sama sekali terhibur.
Mereka tau, selain katanya otak pria ini tidak memadai, trauma kejadian 9 tahun lalu juga salah satu faktor tanaka selalu tidak nyaman saat membahas kisah di tahun itu.
Ennoshita mengerti karna osamu sempat sedikit menjelaskan, gadis itu kehilangan orang tua nya di tahun itu, masih ada hubungan nya dengan tragedi kebakarang hebat yang katanya menewaskan banyak orang.
Kurang lebih tanaka juga sama kan?
"Masak apa sih mbak?" Tanya tanaka, kepala nya ia taru di atas meja "Boleh lah gw makan duluan"
"Ga boleh lah" Tolak osamu "Enak aja"
"Tunggu yang lain, lagian ini blum mateng" Jelas ennoshita
"Yang lain bisa sampe 2 jam"
"Haaaaaa" Jerit seseorang keluar dari kamar, itu suna rintarou sambil mengusap wajah nya ia bergabung di samping tanaka
"Ngapa lu keluar juga?"
"Sakusa sama bang yuuji debat lagi" Curhat suna "Mana mas hiru otak nya lagi kritis banget, dia punya pendapat nya sendiri kagak bisa dah menengahi dua orang itu yang ga bisa akur itu"
"Yah tugas kalian dong menengahi" Ennoshita sampai menghentikan kegiatan nya, melihat dua makhluk yang lebih banyak main-main dari pada serius nya "Mala pada kabur gimana sih?"
"Duh, coba mbak enno kesana dah, panas banget hawanya" Seru suna, tanaka yang tidak terlalu tau ikut mengangguk
"Tanaka aja ga bisa menengahi apalagi gw"
Suna serta tanaka melempar pandang lantas tertawa, benar mereka mentertawakan diri mereka sendiri yang seolah tak berguna itu.
Bagaimana tidak keduanya sama-sama merasa tidak banyak bekerja satu bulan terakhir, apa yang di dapat dari adanya mereka berdua?
Haaah.... Jam jam sekarang memang waktu nya overtingking
Osamu enggan meladeni ia sibuk menata makanan dan ennoshita yang mulai menaru satu persatu di atas meja, mereka akan makan malam, mungkin sambil membahas masalah jurnal kemaren?
"Kita udah selesai, ada yang harus di bantuin?" Seru motoya, di belakang nya ada kenma yang datang membawa sekantung telur
Yups keduanya baru saja tiba dari rumah mang ukai, mengambil bahan pokok dan menerima laporan untuk ke depan nya mereka juga harus mencari penghasilan sendiri untuk makan.
"Apa kata mang ukai?" Tanya tanaka
"Kita di kasih lahan di belakang katanya siapa tau ada yang bisa berkebun, entah itu nanam sayur-sayuran atau padi, soal nya beli beras mahal banget di sini" Jelas motoya
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Iman 1000 Cinta [Haikyu Religi] ✔️
أدب الهواةSLOW UPDATE Ketika beberapa santri dari pesantren yang berbeda di kirim ke sebuah kampung untuk meluruskan ajaran sesat di sana Plosok desa yang menyajikan keindahan namun tidak menjanjikan ketentraman di dalam nya. Praktek perdukunan, minuman khamr...