Happy reading ✨•
•
•
•
•
•"Permisi pak..." Ucap pak Ahmad saat sudah di kantor polisi bersama Bu Rani, Kirani, Melati, dan Vinna beserta keluarganya.
Sebelum mereka ke kantor polisi mereka pergi ke rumah sakit untuk membawa Vinna, dan untungnya diperbolehkan oleh dokter dan orang tua Vinna.
"Iya pak silahkan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pak polisi tersebut dengan ramah.
"Saya ingin membuat laporan pak. Tadi murid saya yang bernama Vinna ini mengalami keracunan, dan apa bisa diproses pak laporannya?" Ucap Pak Ahmad.
"Oh bisa pak. Silahkan dijelaskan kronologinya terlebih dahulu... Kemudian korban menjelaskan yang terjadi, lalu saksi satu, dan saksi dua yang menjelaskan menurut pendapat mereka." Pinta Pak Polisi tersebut.
"Baik pak jadi gini ceritanya--- seperti itu pak, mungkin bapak mengerti yang saya jelaskan tadi." Ucap Pak Ahmad menjelaskan sesuai kejadian yang sebenarnya dan menurut pendapatnya.
"Baik silahkan korban nya yang menjelaskan, agar bisa dicari tau pelaku nya siapa." Pinta Pak Polisi lagi.
"Awalnya--- gitu pak, dan setelah itu saya tidak tau lagi karna sudah ga sadarkan diri." Ucap Vinna menjelaskan sesuai rencana nya.
"Saksi satu yang mana? Bisa dijelaskan lagi." Tanya Pak Polisi.
"Saya pak, jadi ceritanya gini pak--- dan itu menurut pendapat saya pak. Bisa bapak fikirkan bahwa pelaku nya adalah Kirani karna hanya dia yang bersama Vinna terakhir kali pak." Ucap Melati.
"Baik baik, saksi dua silahkan."
"Oke pak, jadi ceritanya--- nah bapak silahkan merangkum dan meneliti dari kronologi saksi satu dan dua, serta korban dan juga pelapornya. Saya yakin bapak bisa dengan cepat menemukannya." Ucap Kirani.
"Ada barang bukti yang ditemukan?" Tanya Pak Polisi.
"Ini pak, botol racun ini hanya saya yang memegang tadi pak. Jadi bapak bisa cek sidik jarinya." Ucap Bu Rani sambil menyerahkan botol racun tersebut.
"Baik. Bu Maya, bisa tolong di cek sidik jari, lalu dijadikan laporan ya..." Ucap Pak polisi tersebut.
"Siap dan!"
"Siapa yang mau dites pak sidik jarinya?" Tanya Pak Polisi tersebut.
"Korban, saksi satu dan saksi dua saja pak." Jawab Pak Ahmad.
"Baik, silahkan ikut kemari..." Ajak Pak Polisi tersebut.
"Bu Mira tes sidik jari mereka untuk dijadikan laporan, segera ya Bu..." Ucap Pak Polisi tersebut.
"Baik pak."
***
"Duh gua kok penasaran ya Sya." Ucap Bitha kepada Alsya teman sebangkunya.
"Penasaran ngapa?" Tanya Alsya tanpa mengalihkan pandangannya dan tetap fokus pada tugasnya.
"Itu Kirani kira-kira gimana ya..."
"Gimana apaan sih?! Lu kalo ngomong yang jelas napa bit. Jangan setengah-setengah bikin orang keder aja lu!" Kesal Alsya.
"Maksud gua tuh Kirani gimana keadaannya sekarang di kantor polisi, kagak nyambung lu mah!" Ucap Bitha.
"Elu lagian ngomong nya setengah-setengah oon!" Sebal Alsya.
"Namanya orang penasaran."
"Yaudah elah gausah dipikirin, pas istirahat juga balik lagi kan dia? Nanti tanyain langsung aja, lagian dia udah pasti ga bersalah lah! Dia aja tadi santai jadi dia pasti udah nyiapin sesuatu, kan tadi sebelum pergi juga dia bilang mau ngasih tau sesuatu kan... Jadi liat aja nanti." Timpal Alsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bas Girl & Cool Boy : You are my life {TAMAT} [revision]
Fiksi RemajaBas Girl & Cool Boy : You are my life #Ketika hati sudah memilih kepada siapa ia harus mencintai disaat itu lah otak kita menjadi tidak waras# Cerita tentang sebuah percintaan anak smp yg rada rumit dan unik Namun bisa membuat seluruh...