Happy Reading!
-
Setelah menghabiskan waktu libur mereka untuk mengunjungi orang tua Yuna, hari ini Jennie dan Lisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Yuna tidak ikut bersama mereka ke Seoul, alhasil hari ini tidak ada yang akan menjaga Eyden di mansion, namun karena Lisa merasa jadwalnya yang tidak terlalu padat berinisiatif untuk membawa anaknya ke perusahaan.
Awalnya Jennie tidak setuju dengan itu, mengingat jadwal Lisa yang sewaktu waktu bisa berubah tanpa di duga, namun Lisa terus meyakinkan Jennie sampai akhirnya Jennie pasrah dan mengizinkan.
Saat ini Lisa dan Eyden baru saja tiba diperusahaan setelah tadi sempat mengantarkan Jennie ke rumah sakit terlebih dahulu, Lisa dibantu oleh Bambam untuk membawakan tas perlengkapan dan tas mainan Eyden ke ruangannya.
"Selamat pagi Sajangnim, Tuan Muda" sapa security di depan pintu masuk membungkuk sopan ke arah Lisa.
"Pagi" sapa Lisa tersenyum tipis.
Lisa masuk dan berjalan di lobby perusahaan dengan Eyden di gendongannya, ini kali pertama Eyden ikut bersama Lisa ke perusahan oleh karena itu keduanya menjadi pusat perhatian para staf yang berpapasan dengan mereka, mereka tidak menyia nyiakan kesempatan langka untuk melihat wajah Eyden, walaupun setengahnya masih tertutup oleh masker, namun melihat dari matanya mereka bisa menerka nerka jika masker itu dibuka pasti akan sangat mirip dengan Lisa.
Eyden yang melihat banyak orang melambai ke arahnya membalas lambaian itu yang membuat staf memekik bahagia.
Lisa mengabaikan tatapan dan bisikan bisikan staf yang gemas pada anaknya, ia hanya sesekali tersenyum untuk membalas sapaan dari staf yang menyapanya.
"Baby ingin beli cemilan? Apa Mommy sudah membekalimu cemilan?" Tanya Lisa mengingat ingat pesan Jennie yang sangat panjang, karena ia terus memperingati Lisa banyak hal mulai dari naik ke mobil sampai dia tiba dirumah sakit dan itu membuat Lisa jengah, jadi dia mengabaikannya.
"Ah mungkin nanti saja, kita keruangan Daddy dulu" ucap Lisa lagi melangkah masuk ke dalam lift yang sudah terbuka untuknya.
Karena mereka menggunakan lift khusus CEO jadi kurang dari lima menit mereka sudah sampai di lantai empat puluh dimana ruangan Lisa berada, Bambam masih setia mengikuti keduanya dari belakang.
"Omo omo, anak Mommy Jen hari ini ikut bekerja?" Binar Irene yang baru saja keluar dari ruangannya dan melihat Eyden di gendongan Lisa.
"Mommy Ayin" pekik Eyden merentangkan kedua tangannya pada Irene ingin di gendong oleh Irene.
"Aigo.. Mommy Ayin miss baby so much" Irene menghujani pipi Eyden dengan banyak ciuman.
"Hihihi.." Eyden terkikik geli.
"Tumben sekali dia ikut denganmu" ucap Irene beralih menatap Lisa.
"Yuna masih cuti, Mommy nya juga sibuk, jadi aku saja yang membawanya karena hari ini kita tidak ada jadwal bertemu klien kan?" Tanya Lisa memastikan.
"Hmm tidak ada" angguk Irene.
"Baby ingin bersama siapa sayang? Bersama Daddy atau Mommy ayin?" Tanya Lisa menatap Eyden.
"Bawa masuk dulu saja, aku akan ke bagian keuangan dulu, ada yang harus aku urus" tukas Irene memberikan Eyden kembali pada Lisa.
"Yasudah kami masuk dulu" ucap Lisa yang diangguki Irene.
Ceklek
Lisa membuka pintu ruangannya lalu menurunkan Eyden, Bambam juga ikut masuk dan meletakkan tas Eyden di sofa lalu mendudukkan dirinya di samping tas untuk beristirahat sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Life (JENLISA)
SonstigesG!P & konflik ringan Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, siapa yang menyangka jika Lisa seorang CEO dari salah satu perusahaan raksasa itu melabuhkan cintanya pada Jennie seorang dokter cantik yang pertama kali ia temui karna ketidaksengaja...