Happy Reading!
-
Pagi ini keluarga Kimanoban sudah disibukkan oleh kegiatan masing masing, lebih tepatnya Jennie yang disibukkan dengan mengurus ketiga jagoannya.Pagi ini seperti biasa, Lisa akan berangkat ke perusahaan, begitupun dengan Eyden yang akan bersekolah, sebenarnya Eyden tidak perlu bersiap sedari pagi seperti Lisa, tapi karena melihat Ayahnya sibuk bersiap, dia ikut menyibukkan dirinya untuk bersiap sedari pagi.
"Honey dasiku mana?" Tanya Lisa yang tidak menemukan dasinya setelah memakai kemejanya.
"Ah sepertinya ketinggalan, coba lihat di sofa di dalam sana sayang" ujar Jennie yang tengah berbaring miring menyusui Cio, menunjuk walk in closet dengan dagunya.
"Honey daci Yung ana?" Eyden yang belum memakai baju itu berdiri ditepi tempat tidur ikut bertanya menirukan Ayahnya.
"Hyeong tidak perlu memakai dasi sayangku" lembut Jennie memasukkan kembali payudaranya karena Cio sudah melepaskan putingnya.
"Ayo pakai baju dulu sayang!" Jennie yang sudah menyiapkan baju Eyden menaikkan Eyden ke tempat tidur, lalu melepas handuk kecil yang melilit di pinggangnya.
Beberapa saat kemudian Jennie selesai dengan Eyden, Lisa juga sudah menemukan dasinya dan sudah memakai jasnya, Jennie turun dari tempat tidur mendekati Lisa, Lisa yang dihampiri langsung menghadap pada Jennie.
Jennie merapikan dasi dan juga jas Lisa, dengan begitu Lisa merangkul pinggang Jennie agar semakin dekat dengannya dan menatap dalam mata Jennie sambil tersenyum.
"Kenapa semakin hari kau semakin cantik?" puji Lisa mencuri satu ciuman dari bibir Jennie.
"Tumben, ingan apa eum?" Tanya Jennie mengalungkan tangannya di leher Lisa dan membalas tatapan mata Lisa.
"Ck c'mon honey, aku tidak mengucapkan nya karena menginginkan sesuatu, tapi itu sebuah kebenaran" decak Lisa.
"Hahaha.. masih pagi kenapa Daddy mengomel?" tawa Jennie yang memang sengaja menggoda Lisa.
"Karena aku terus saja dicurigai" ucap Lisa mengerucutkan bibirnya kedepan.
"Omo omo, kenapa bayi besar ku sangat menggemaskan jika merajuk seperti ini?" Jennie sedikit berjinjit dan mencium bibir Lisa sekilas.
"My no!" teriak Eyden yang baru saja menoleh pada keduanya dan mendapati Jennie tengah mencium Lisa.
"Mwo?" Kejut Jennie menoleh pada Eyden yang berdiri di samping Cio yang tengkurap di kasur.
"Aish, kenapa kau terus saja mengganggu?" sewot Lisa memeluk Jennie dengan erat.
"Daddy!" Marah Eyden menatap Lisa dengan alis yang berkerut.
"Apa? Ini istriku" Lisa menjulurkan lidahnya pada Eyden.
"Istliku" bentak Eyden menghentak satu kakinya ke kasur dengan tangan di pinggang.
"Eoh? Enak saja ini istriku, kau belum memilik istri" ucap Lisa meledek.
"Daddy~ jangan mulai sayang, ini masih pagi" tegur Jennie yang masih memeluk Lisa.
"ISTLIKU~" pekik Eyden sekencang yang ia bisa, matanya mulai berkaca kaca karena Lisa terus saja menggodanya.
"Sudah sudah, jangan bertengkar atau Mommy akan pergi dari sini" ucap Jennie melerai pelukannya dari Lisa, sebelum Jennie melangkah mendekati tempat tidur, secepat kilat Lisa kembali mencium bibir Jennie lalu bersmirk pada Eyden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Life (JENLISA)
LosoweG!P & konflik ringan Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, siapa yang menyangka jika Lisa seorang CEO dari salah satu perusahaan raksasa itu melabuhkan cintanya pada Jennie seorang dokter cantik yang pertama kali ia temui karna ketidaksengaja...