Chap 123

4.1K 376 110
                                    

Happy Reading!

-

Keesokan harinya..

Pagi ini Cio bangun dengan keadaan hati yang sudah jauh lebih baik, ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku lalu menguap setelahnya.

Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul sepenuhnya, ia memilih untuk duduk dan turun dari tempat tidur begitu saja, dan berlalu ke arah pintu kamar.

Setelah membuka pintu kamar ia berlari kecil ke arah pintu kamar yang ada di samping kamarnya.

Ceklek

"Hyeong.." panggil Cio sesaat setelah membuka pintu kamar dan mendorongnya pelan.

Ia sengaja masuk ke kamar sang kakak berniat untuk melihat keadaan kakaknya, karena ia ingat jika kemarin Eyden baru saja selesai di sunat.

Namun saat membuka pintu kamar, Cio tidak melihat kehadiran Eyden, bahkan tempat tidur kakaknya terlihat sangat rapih.

"Hyeong.." panggilnya sekali lagi sambil berjalan masuk ke dalam.

"Aku disini!" sahut Eyden yang sedikit berteriak dari arah mini walk in closet miliknya.

"Hyeong, kau sedang apa?" Tanya Cio masuk ke mini walk in closet.

"Aku sedang bersiap, hari ini aku akan membeli sepatu bola bersama Daddy" ucap Eyden yang terlihat sedang mencari sesuatu di salah satu laci yang ada di sana tanpa menatap Cio.

Cio yang mendengar itu kembali mengingat kenyataan jika dia tidak akan dibelikan sepatu baru oleh Ayahnya, bahkan kakaknya sudah bersiap yang artinya dia benar-benar tidak diajak, begitu pikir Cio.

"Kau pergi bersama Daddy?" Tanya Cio memastikan.

"Hmm, kita juga akan membeli perlengkapan basket untuk hadiah sunatku" ucap Eyden berlalu ke arah kamar sambil membawa sepasang kaus kaki di tangannya.

Cio semakin sedih mendengar itu, dengan lemas ia mengikuti Eyden di belakang, ia ingin menangis tapi dia menahannya.

-

Sementara itu di kamar utama, Lisa baru saja selesai memakai bajunya karena ia baru selesai mandi, seperti yang dikatakan Eyden mereka akan pergi membeli sepatu, tapi itu nanti.

"Oppa sepertinya belum bangun Dad" ucap Jennie yang tangannya bergerak merapikan baju kaus yang Lisa pakai.

"Aku akan membangunkan nya" ucap Lisa meraih parfumnya.

"Jangan lupa meminta maaf, sempatkanlah sedikit waktumu untum berbicara berdua dengannya" ucap Jennie lembut sambil mengelus pipi Lisa menggunakan punggung tangannya.

"Aku akan wifey" angguk Lisa mengerti.

"Yasudah, aku akan memeriksa princess mu dibawah" ucap Jennie sedikit berjinjit lalu mencium pipi Lisa sekilas, Lisa tidak menjawab dan membiarkan Jennie berlalu ke arah pintu.

Setelah dirasa penampilannya rapih, Lisa meraih ponselnya dari keluar dari kamar berniat membangunkan Cio sekaligus meminta maaf atas apa yang sudah terjadi kemarin.

Namun saat melewati kamar anak pertamanya, Lisa melihat pintu kamar Eyden tidak tertutup rapat, jadi ia memilih untuk memeriksa Eyden terlebih dahulu, tadi mereka mandi bersama, setelah membantu memakaikan bajunya, Jennie menyuruh Eyden mencari kaus kakinya dikamar.

Namun saat akan memanggil Eyden, Lisa juga melihat kehadiran Cio disana, ia berdiri di tepi tempat tidur dengan menumpu kedua sikutnya diatas tempat tidur memperhatikan Eyden yang sedang memakai kaus kaki dan duduk diatas tempat tidur, posisi Cio membelakanginya pintu kamar.

Our Love Life (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang