Happy Reading!
-
Ceklek
Jennie yang sedang duduk bersandar pada headboard langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi yang baru saja dibuka oleh Lisa, Lisa baru saja keluar dari kamar mandi setelah mengosongkan kandung kemihnya, ia kemudian melangkah mendekati tempat tidur dan langsung naik ke kasur.
Melihat itu Jennie meletakkan ponselnya di nakas lalu membuka ikatan rambutnya yang tadi sempat ia ikat dengan asal, setelahnya ia ikut berbaring dan menyamankan posisinya di dalam pelukan Lisa.
Anak-anak sudah tidur di kamar mereka, jadi ini saatnya bagi Jennie dan Lisa menikmati waktu mereka berdua, Lisa menarik selimut hingga batas perutnya, kemudian meraih remote televisi untuk melanjutkan film yang sempat ia pause sebelum ke kamar mandi.
"Mereka sudah tidur?" Tanya Lisa yang satu tangannya dijadikan bantal oleh Jennie.
"Sudah, merengek sedikit tapi bisa diatasi dengan uyu" jawab Jennie yang memang baru masuk ke kamar mereka setelah menidurkan anak anak, sedangkan Lisa sudah masuk ke kamar lebih dulu.
"Kuma?" Tanya Lisa mengingat anaknya tidak bisa jauh dari anjing itu.
"Dia tidur dibawah" ucap Jennie yang diangguki mengerti oleh Lisa.
Sudah satu minggu berlalu semenjak kuma bergabung menjadi bagian dari keluarga Kimanoban dan sejauh ini Eyden terus diajarkan oleh Lisa ataupun Jennie cara merawat kuma dengan baik, dan beruntung anaknya juga bisa mengikuti dengan baik.
Tidak ada lagi obrolan diantara keduanya, keheningan dikamar itu hanya diisi oleh suara televisi yang juga tidak terlalu besar, mereka sama-sama diam menatap layar televisi dengan tangan Lisa yang terus bergerak mengelus pelan kepala Jennie, sampai beberapa saat kemudian..
"Hubby" panggil Jennie tanpa mengalihkan matanya dari televisi.
"Hmm kenapa?" Tanya Lisa memiringkan kepalanya untuk melihat Jennie.
"Dad masa cutiku sebentar lagi selesai" tukas Jennie yang tiba-tiba mengingat masa cutinya akan berakhir, sama seperti dulu saat melahirkan Eyden, Jennie mengambil cuti selama satu tahun.
"Ya.. lalu?" Tanya Lisa menaikkan sebelah alis nya belum tau kemana arah pembicaraan Jennie.
"Aku merasa bimbang Dad, apakah aku harus melanjutkannya atau tidak?" ujar Jennie memundurkan kepalanya yang tadinya ia rebahkan di dada Lisa, sekarang beralih ke lengan Lisa agar ia bisa menatap suaminya.
"Hah.. memang aku tidak merasakan secara langsung bagaimana bimbang nya kau saat ini, tapi aku bisa mengerti akan hal itu, kembali lagi.. aku tidak akan melarangmu untuk berkarir sayang, kalau kau ingin melanjutkannya dan kembali bekerja, kau bisa melakukannya, masalah anak-anak kau juga bisa menitipkan mereka pada Yuna" ucap Lisa yang jempol tangan nya bergerak mengelus pundak polos Jennie.
"Ya i know, tapi melihat bagaimana Cio yang sangat aktif sepertinya aku tidak akan bisa meninggalkan keduanya pada Yuna, yang ada dia pasti akan kewalahan" ucap Jennie yang tangannya asik memainkan dagu Lisa dan kadang naik ke bibir Lisa.
"Baby sitter baru, how bout that?"
"Tapi itu pasti akan membutuhkan waktu yang lama Dad, sangat sulit mencari baby sitter yang seperti Yuna, aku tidak mau anak anak ditangani oleh sembarangan orang" keluh Jennie.
"Oke, sekarang kau pasti sudah mengerti jika keadaannya sudah berbeda, kau seorang ibu dengan dua orang anak sekarang, kau pasti jauh lebih paham dariku tentang tanggung jawab mu sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu.." ucap Lisa. menepuk pelan lengan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Life (JENLISA)
AcakG!P & konflik ringan Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, siapa yang menyangka jika Lisa seorang CEO dari salah satu perusahaan raksasa itu melabuhkan cintanya pada Jennie seorang dokter cantik yang pertama kali ia temui karna ketidaksengaja...