Capt 119

6.7K 509 76
                                    

Happy Reading!

-


Setelah mengalami sedikit drama di pagi hari, keluarga CEO ternama itu memutuskan untuk sarapan bersama sebelum sang Ayah berangkat ke perusahaan, tidak membutuhkan waktu lama, selesai sarapan Lisa berpamitan pada Jennie dan anak-anak untuk langsung berangkat ke perusahaan dan meninggalkan ke empatnya di mansion.

Jennie Pov

Saat Lisa memberitahu jika dia harus ke perusahaan, hari ini aku memutuskan untuk berkunjung ke rumah sakit saja mengunjungi Daddy dan mungkin sekalian aku akan bertemu dengan teman-temanku yang lain.

Dan siapa yang akan menyangka, tujuan awal aku hanya akan mengunjungi beberapa orang, berakhir dengan kami yang memang harus ke rumah sakit hari ini untuk mengecek kondisi si sulungku.

Seperti itulah kehidupan, baru kemarin kami berbahagia bisa berkumpul dengan keluarga, berbagi cerita, dan bercanda tawa, tapi hari ini kami harus mendapat sedikit luka, Ibu mana yang tidak terluka melihat anaknya yang kesakitan.

Bahagia dan luka selalu saja berjalan berdampingan, pagi ini aku mendapati Eyden menangis dan mengeluhkan sakit di area intimnya, dia menangis tapi beruntung suamiku bisa membuatnya tidak terlalu panik.

Ini bukan kali pertama hal seperti itu terjadi, ini berawal dari 2 bulan yang lalu Eyden mengeluhkan hal yang sama dan kami sudah memeriksakan nya pada Dokter pribadi anak-anak.

Dari hasil tes, anakku terserang bakteri yang mengakibatkan area intimnya meradang, dan Dokter hanya memberikan obat berupa gel karena Eyden hanya mengalami gejala yang ringan.

Terakhir itu kambuh sekitar satu bulan yang lalu, aku kira semuanya sudah baik-baik saja tapi pagi ini ia kembali mengeluhkan hal yang sama, tapi bedanya kali ini area intimnya sedikit membengkak, itu membuatku khawatir walaupun sekarang ia tidak mengeluh sakit lagi setelah sebelumnya diolesi gel oleh Daddy nya.

"Apa kau masih merasakan sakit sayang?" Tanyaku kembali memastikan.

"Sudah tidak sakit Mommy" jawabnya sambil memakai sendal Crocs nya.

"Kita periksa ke Dokter eoh" ucapku lagi yang hanya diangguki oleh nya.

"Aku tidak akan diperiksa kan Mom?" Tanya anak kedua ku.

"Mungkin" jawabku mengambil tas perlengkapan anak-anak dan memegangi tangan Ara berjalan ke arah pintu.

"Aku sehat Mommy, jadi tidak perlu diperiksa" ucapnya lagi yang berjalan di depan ku.

"Memeriksakan kesehatan tidak perlu menunggu sakit dulu, kita bisa memeriksanya untuk memastikan kalau kau memang sehat" jelasku kemudian memberikan tas anak-anak pada supir yang akan mengantar kami ke rumah sakit, Lisa tidak akan membiarkanku menyetir sendiri saat membawa ketiganya bersamaku.

"Aku tidak percaya pada Dokter yang lain Mommy, aku hanya percaya padamu, jadi aku akan diperiksa olehmu saja" ucapnya lagi saat sudah duduk dikursinya.

"Blisik" celetuk gadis kecilku yang juga sudah duduk di carseatnya dan memutar bola matanya malas.

"Kau tidak di ajak anak kecil" ucap Cio menjulurkan lidahnya, ia paling tidak suka disela oleh adiknya.

"Kalau Daddy melihatmu seperti itu, dia pasti akan menggunting lidahmu Cio Manoban" peringat kakak nya yang duduk di samping Ara.

"Sudah anak-anak, bersikap baiklah hari ini, aku akan mengurus kalian sendirian, jadi tolong kerjasama nya" pintaku ikut duduk di kursi belakang memilih untuk memangku Cio.

Our Love Life (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang