Chapt 34

8.2K 516 14
                                    

Happy Reading!

-

Sudah memasuki minggu ketiga bulan desember yang mana setiap harinya suhu semakin menurun yang artinya musim dingin sudah mulai menyelimuti negeri ginseng itu.

Karena hal itulah pagi ini Jennie dibuat bersedih sebab kedua jagoannya dilanda flu, setiap kali memasuki musim dingin Lisa pasti dilanda flu, dan ternyata itu menurun kepada Eyden.

Tadi saat bangun Lisa bersin bersin sampai hidungnya merah, dan Jennie sudah hafal itu, pasti Lisa mendapatkan flunya, tapi tanpa di sangka Yuna mengabari Jennie kalau ternyata Eyden juga terkena flu.

Alhasil Jennie membawa Eyden ke kamarnya, agar tidak bolak balik mengurusi keduanya, tidak lupa ia memakai maskernya, setidaknya untuk mencegah agar dia tidak ikut terjangkit karena mengurusi kedua jagoannya yang sedang flu, kalau Jennie ikut sakit siapa yang akan mengurusi mereka?

Jennie bisa tenang dan tidak panik saat kedua nya sedang jatuh sakit seperti sekarang karena ia sudah terbiasa dengan kondisi itu, jadi dia bisa lebih tenang saat menyikapinya.

Saat ini Lisa masih setia memejamkan matanya tidak tidur dengan badan yang dibungkus oleh selimut tebal.

Sedangkan Eyden ia rewel sebab satu lubang hidungnya tersumbat dan ia merasa tidak nyaman, jadi Jennie memilih untuk menyusuinya.

Merasa lidah Eyden hangat, Jennie memeriksa kening dan leher anaknya menggunakan punggung tangan dan benar suhu tubuh Eyden sedikit hangat dari biasanya.

Jennie juga mengulurkan tangannya untuk memeriksa suhu tubuh Lisa, dan ternyata sama.

Jennie akan membuat Eyden tidur terlebih dahulu setelahnya ia akan membawakan sarapan dan obat untuk keduanya.

Sepuluh menit berlalu tapi Eyden tidak kunjung tertidur yang ada ia melepaskan mulutnya dari puting Jennie dan menggosok hidungnya menggunakan punggung tangan karena merasa gatal.

"Pelan pelan sayang!" Jennie memegang tangan anaknya.

"Mmy~" rengek Eyden.

"Iya Mommy tau, setelah sarapan kita minum obat eoh"

"Dad, ayo kita sarapan sebentar sayang, setelah itu kau bisa istirahat lagi" ucap Jennie beralih mengelus pipi Lisa.

Lisa tidak menjawab hanya mengangguk dan mendudukkan dirinya, Lisa menggerakkan cepat kepalanya sampai tulang tulang lehernya berbunyi.

"Tunggu sebentar aku ambilkan hoodie dan celana panjang" Jennie akan beranjak dari tempat tidur tapi Eyden merengek tidak ingin ditinggalkan, alhasil Jennie menggendongnya dan masuk ke area walk in closet untuk mengambil hoodie dan celana Lisa.

Beberapa saat kemudian ia sudah menemukan dan memberikannya kepada Lisa yang langsung dipakai oleh Lisa.

"Pakai kaus kakinya sekalian sayang agar lebih hangat!" Ucap Jennie, di mansion itu tentu sudah dilengkapi pemanas otomatis, tapi kalau sedang sakit seperti sekarang pasti itu akan masih terasa dingin.

"Hhatchiiw~"

"Bless you" ucap Jennie menyahuti Lisa yang bersin.

"Hatchih" melihat Daddy nya bersin baby Eyden juga ikut bersin.

"Bless you" ucap Jennie lagi.

Setelah semuanya selesai ketiganya turun kelantai satu untuk sarapan, sesampai di ruang makan Eyden tidak mau duduk di high chair nya jadi Jennie mendudukkan Eyden di pahanya.

Lisa yang melihat Jennie kerepotan menyiapkan sarapan untuknya, mencoba untuk mengambil alih Eyden.

"Bersama Daddy saja mau?" Tanya Lisa pada Eyden, dan Eyden pun merentangkan kedua tangannya.

Our Love Life (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang