Happy Reading!
-
Memasuki minggu kesepuluh usia kehamilan istri dari CEO perusahaan raksasa itu, ia mulai mengalami mual dan muntah dipagi hari atau biasa disebut dengan morning sickness.Sudah tiga hari belakangan ini Jennie mengalami perubahan diantaranya seperti mengalami morning sickness, hidungnya yang sensitif terhadap bau bauan bahkan hanya untuk sekedar makan makanan berat saja Jennie sangat malas dan tidak berselera.
Beruntunglah ia memiliki Lisa sang suami yang selalu sigap siaga di sampingnya ditengah kondisi moodnya yang sewaktu waktu dapat berubah ubah.
Semenjak hari ulang tahunnya, Jennie mulai membiasakan Eyden untuk minum susu formula, dua hari pertama ia selalu menolak jika diberi uyu botol, tapi Jennie juga tidak kehabisan akal dengan terus memberikan pengertian pada Eyden bahkan ia harus berakting jika seolah olah payudaranya tengah sakit.
Cara Jennie berhasil walaupun sekarang sesekali Eyden masih mengamuk jika teringat akan uyu Mommy nya, kalau sudah begitu Jennie akan memberikannya tapi Eyden tidak akan bertahan lama karena uyu Mommy nya sudah tidak sebanyak dulu lagi.
Pagi ini Lisa dibangunkan oleh pergerakan Jennie yang turun dari tempat tidur secara tiba tiba karena merasakan mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya.
Huek~
Huek~
"Hmm, keluarkan semuanya jangan ditahan" ucap Lisa memegangi rambut Jennie yang sedang berjongkok di depan kloset dan satu tangan yang lainnya bergerak memijat tengkuk Jennie.
"Hah.. hubby perih" keluh Jennie yang hanya mengeluarkan air saja dari mulutnya.
"Sudah eum?"
"Sudah" angguk Jennie lemah, Lisa membantu Jennie untuk berdiri dan berkumur kumur di wastafel.
Sebelum keluar dari kamar mandi, tidak lupa Lisa menekan tombol flush pada kloset untuk membersihkan bekas muntahan Jennie, setelah nya Jennie dituntun oleh Lisa keluar dari kamar mandi dan kembali ke tempat tidur untuk berbaring sebab Jennie terlihat sangat lemas.
"Minum dulu!" Ucap Lisa memberikan segelas air putih yang sudah standby di nakas untuk menetralkan mulut Jennie.
"Thank you" ucap Jennie menerima gelas itu dan meminumnya beberapa teguk, tidak bisa terlalu banyak takut ia mual kembali.
Lisa pov
Istriku hamil lagi, aku bahagia? Sangat bahagia, tidak hanya dia yang menantikan anak kedua, nyatanya aku jauh lebih menginginkannya, hanya saja aku tidak mau mendesak istriku apalagi sampai menyalahkannya karena belum kunjung hamil, aku tidak ingin merusak mental istriku.
Tapi lihatlah sekarang akhirnya kesabaran kami membuahkan hasil, dan sekarang usianya sudah dua bulang lebih, kami bahagia namun satu hal yang membuatku sedih yaitu dengan melihatnya lemas tak berdaya setiap kali mengeluarkan isi perutnya seperti pagi ini.
Jika bisa memilih maka aku akan memilih untuk menggantikannya agar ia tidak merasa tersiksa akan hal itu, aku khawatir tapi dia terus berusaha menenangkan ku dan mengatakan jika dia sangat menikmati tanda cinta dari baby karena tidak semua Ibu bisa merasakan pengalaman berharga itu.
Dimana lagi aku bisa menemukan sosok istri sekaligus Ibu yang sempurna sepertinya, aku rasa sudah tidak ada lagi, hanya dialah satu satunya, Jennie Manoban istriku si wanita hebat nan kuat.
Kami kembali berbaring di tempat tidur setelah beberapa saat yang lalu ia memuntahkan isi perutnya yang nyatanya hanya mengeluarkan air, bagaimana tidak, semalam ia tidak memakan apapun hanya meminum air dengan alasan perutnya tidak bisa menerima makanan, aku juga tidak bisa memaksa karena moodnya yang juga mudah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Life (JENLISA)
LosoweG!P & konflik ringan Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, siapa yang menyangka jika Lisa seorang CEO dari salah satu perusahaan raksasa itu melabuhkan cintanya pada Jennie seorang dokter cantik yang pertama kali ia temui karna ketidaksengaja...