24. Sejauh Matahari

2.5K 203 27
                                    

Absen yang mewek di part sebelumnya pake emot ☝️


Baca bab ini sambil dengerin lagu yang udah Choco kasih yaaa

Choco sengaja update malam biar Bubu baca nya malam juga karena vibes malem tuh enak buat nangis 🌚

Oke gapapa Bubu mau bacanya kapan aja yang penting JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

JANGAN JADI SILENT READERS ❌
TANDAI TYPO BERTEBARAN ✅

------ Happy Reading ------

Sore ini Dewa berencana untuk menelusuri kembali jalanan tempat kemarin ia menolong Hanum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Dewa berencana untuk menelusuri kembali jalanan tempat kemarin ia menolong Hanum. Laki-laki itu melihat mobil Hanum tidak ada lagi di tempatnya. Mungkin Erlangga sudah membawa mobil Hanum.

Dewa melihat ke sekeliling untuk mencari-cari barang bukti, terutama cctv.

Saat ia sedang berjalan, tak sengaja netranya menangkap sebuah foto yang terjatuh di tepi trotoar. Dewa mengambil foto tersebut.

"Ini pasti udah direncanain."

Dewa bergumam saat melihat foto Hanum di tangannya. Ia yakin pasti ada dalang di balik semua ini.

Dewa menyimpan foto tersebut ke dalam kantong seragamnya. Ia masih berusaha untuk mencari bukti lain yang bisa menunjukkan bahwa dirinya tak bersalah. Dewa harus mencari pelaku tersebut.

Tak disangka saat dirinya sedang sibuk mencari jejak bukti, Septa yang kebetulan lewat melihat Dewa yang tampak berjalan di sepanjang trotoar. Laki-laki itu kemudian memberhentikan motornya di pinggir jalan kemudian menyapa Dewa.

"Wa, lo ngapain?" tanya Septa.

Dewa menoleh dan melihat sosok Septa dengan kaos hitam polos dan celana hitam kain.

"Lo kok bisa di sini?" tanya Dewa balik.

"Gue kebetulan lewat, abis dari rumah sakit tadi." jawab Septa. "Lo sendiri ngapain?" tanya nya balik.

"Gue lagi nyari bukti."

Dahi Septa mengerut. "Bukti apa?"

"Panjang ceritanya bang."

Septa terlihat berpikir. "Gimana kalau kita duduk di cafe yang ga jauh dari sini? Kebetulan tadi gue liat kalau ga salah ada coffe shop." tawar Septa.

Karena sudah lelah, Dewa mengiyakan tawaran Septa. Laki-laki itu kembali ke motornya dan pergi bersama Septa menuju coffe shop.

•••

Saat ini Jidan sedang berada di rumah untuk bersih-bersih sebelum ia ke rumah sakit untuk menjaga Hanum. Besok hari Minggu, jadi ia bisa menginap di rumah sakit malam ini.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang