19. Piramida

2.2K 143 6
                                    

DIHARAPKAN VOTE KOMEN ❗

JANGAN JADI SILENT READERS ❌

TOLONG HARGAI PENULIS DENGAN VOTE DAN KOMEN KALIAN

WARNING ⚠️

TYPO BERTEBARAN ❗

------- Happy Reading -------

"Bahkan untuk menjangkau puncak aku harus mendaki, sementara saudaraku hanya perlu memencet tombol lalu naik lift untuk sampai ke puncak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan untuk menjangkau puncak aku harus mendaki, sementara saudaraku hanya perlu memencet tombol lalu naik lift untuk sampai ke puncak."

-Dewangsa Regan Maheswara-

🍁🍁🍁

Pagi ini Dewa akan berangkat ke rumah sakit. Semalam Rea pulang sedangkan kedua orang tuanya masih menunggu Raja. Ia berniat untuk membawakan makanan yang ia buat dengan sepenuh hati.

"Eh den Dewa udah rapi, mau kemana?" tanya Bi Ayu yang baru saja selesai mencuci pakaian.

"Dewa mau ke rumah sakit nganterin sarapan buat bunda sama ayah. Kasian mereka pasti belum sarapan karna nungguin Raja di sana."

Bi Ayu tersenyum, terbuat dari apa hati anak itu hingga ia masih bisa berbuat baik walau sering kali diperlakukan buruk oleh orang tuanya.

"Ya sudah, hati-hati bawa motor. Jangan ngebut di jalan." pesan Bi Ayu.

"Iya siap. Ya udah kalau gitu Dewa berangkat dulu bi, takut kesiangan." Dewa menyalami tangan Bi Ayu lalu berjalan keluar rumah.

Lima belas menit Dewa akhirnya sampai di rumah sakit. Ia langsung mencari ruangan rawat inap raja.

Sebelum masuk, Dewa berdoa dalam hati semoga hari ini lebih baik. Setidaknya ia bisa membantu sedikit banyaknya walau hanya dengan modal tenaga.

Ceklek!

"Assalamualaikum."

Dua orang dengan usia yang tak lagi muda melirik ke arah sumber suara. Dewa berdiri di ambang pintu masuk, sedikit tersenyum kaku. Ia mencoba perlahan mendekat dengan keyakinan yang besar.

"Bismillah aja deh dulu, urusan diterima atau engga belakangan." ucap Dewa sebagai penenang jantungnya yang berdegup kencang.

"Ngapain lagi kamu?" tanya Adrian dingin.

Dewa menyodorkan rantang ditangannya. "Ini Dewa bawain sarapan untuk ayah sama bunda. Dewa yang masak. Pasti ayah sama bunda belum sarapan kan?"

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang