04. Lebih Dekat

2.8K 150 0
                                    

Hollaaaaaa!!!

Sorry aku update nya tengah malam karena emang baru bisa selesai hehehe

Gimana? Apakah kalian masih semangat???

Diharapkan vote dan komen nya ya...

Tolong tandai typo bertebaran oke.

Are you ready???

Oke let's go!

Happy reading🤗

Saat ini Dewa sedang bersiap untuk ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Dewa sedang bersiap untuk ke sekolah. Pasalnya hari ini ada ulangan dan Dewa tak bisa absen karena sebentar lagi akan ada ujian.

Setelah selesai, ia keluar dari kamar nya kemudian berjalan melewati meja makan. Hari ini ia sedikit lambat berangkat karena kepala nya yang pusing sejak subuh. Alhasil ia harus bertemu dengan keluarga nya yang sedang sarapan di sana.

Sejujurnya Dewa takut untuk mendekat mengingat perlakuan ayah nya kemarin. Namun ia masih punya sopan santun, karena itu ia berniat untuk berpamitan pada kedua orang tua nya.

Dewa berjalan mendekat sambil memaksakan senyum. "Pagi Ayah, Bunda, Raja, Rea. Dewa pamit berangkat sekolah duluan."

Hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar. Dewa hanya menghela napas nya pelan.

"Gapapa, udah biasa." ucapnya dalam hati.

Saat Dewa hendak bersalaman dengan Adrian, pria itu lebih dulu bangkit dan memakai jas nya.

"Ayah berangkat dulu, kalian juga yang rajin di sekolah." ucap nya mengusap kepala Raja dan Rea. Lalu mengecup dahi Zoya dan berlalu dari meja makan. Hari ini Zoya tidak ada pekerjaan di butik, jadi ia bisa beristirahat di rumah.

Raja dan Rea ikut bangkit dari kursi mereka setelah bersalaman dengan Ayah dan Ibu nya.

"Bunda kami berangkat dulu. Ayo Bang Raja, anterin Rea sekolah." ucap Rea tanpa melirik Dewa.

Mereka tampak seperti sebuah keluarga yang harmonis. Dewa tersenyum kecut. Padahal ia sudah biasa mendapati penolakan, namun hati nya tetap belum terbiasa dengan rasa sakit.

Zoya mengantarkan mereka semua ke depan rumah, kecuali Dewa. Laki-laki itu masih berdiri di dekat meja.

"Haahh...lagi-lagi ditolak." Dengan lesu Dewa berjalan keluar rumah.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang