42. Puisi Untuk Bunda

3.2K 210 16
                                    

Ayo absen dulu yang udah nangis deres di bab sebelumnya 😁

Oke Choco males mukodimah, langsung scroll aja

JANGAN LUPA LIKE KOMEN NYA YAAA!!!! WAJIB!!!

------ Happy Reading ------

Sebelumya masih inget rupa Dewa ga? Nih Choco kasih liat biar inget!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumya masih inget rupa Dewa ga? Nih Choco kasih liat biar inget!

Jidan berlari-larian di lorong rumah sakit untuk mencari keberadaan sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jidan berlari-larian di lorong rumah sakit untuk mencari keberadaan sahabatnya. Dirinya langsung tancap gas setelah memutus panggilan dengan Pak Agus tadi, tak peduli dirinya akan diskors karena cabut di jam pelajaran.

Peluh membanjiri dahi Jidan, namun tak membuat laki-laki itu merasa lelah. Justru yang ada dipikiran Jidan saat ini adalah sahabatnya, Dewa.

"Sus, yang di dalam ada pasien atas nama Dewa ga?" tanya Jidan menghentikan seorang perawat yang baru saja keluar dari ruangan ICU. Jidan berusaha mengatur napasnya yang terengah-engah karena berlari dari parkiran.

"Maaf, mas nya siapa ya?" tanya perawat tersebut.

"Saya sahabatnya sus,"

"Oh pasien Dewa, dia ada di dalam mas. Sekarang lagi kritis, mas yang sabar dan banyak-banyak berdoa aja buat kesembuhan pasien." ucap perawat itu turut prihatin.

"Boleh masuk kan sus?" tanya Jidan menghiraukan perkataan perawat di hadapannya.

"Boleh mas, tapi tolong jangan berisik ya dan gunakan pakaian steril." ucap perawat itu lagi.

"Terimakasih sus." Jidan langsung berjalan masuk ke dalam meninggalkan perawat di luar ruangan.

Setelah mengenakan pakaian steril, laki-laki itu masuk ke dalam ruangan dimana Dewa dirawat. Hatinya hancur saat melihat keadaan sahabatnya. Bagaimana tidak? Baru saja kemarin Jidan melihat Dewa yang sehat-sehat saja tapi dalam semalam laki-laki itu kini sudah berada di ruangan terkutuk dengan wajah yang babak belur serta peralatan medis.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang