Kalea dan Hendra berjalan di bandara sambil bergandengan tangan.
Hari ini kalea sudah pulang setelah dua hari berada di Brisbane.
"Kamu duduk disini dulu ya, aku ada urusan bentar" ucap Hendra menyuruh kalea untuk duduk di kursi tunggu yang berada di bandara.
Kalea mengangguk.
Hendra lantas pergi meninggalkan kalea.
Kalea pun duduk dan menatap dari kaca, pesawat-pesawat yang meluncur terbang, juga sedikit menapakkan langit Indonesia yang cerah pada hari ini.
Drap drap
Kalea menoleh ke arah pramugari cantik yang berjalan mendekatinya.
"Hai" sapa stefani dan duduk di sampingnya kalea.
"Hai juga" sapa kalea balik.
"Kamu nunggu Hendra?"
Kalea mengangguk mengiyakan ucapan Stefani.
"Kamu juga nunggu jiandra?" Tanya kalea.
"Iya, kita mau langsung fitting baju" ucap Stefani.
"Bantar lagi nih" goda kalea.
Stefani hanya tersenyum,"Lo sama Hendra juga bentar lagi"
"Tapi masih cepetan kamu" ucap kalea.
"Oh Lo mau dicepetin? Nanti gue kasih tau Hendra" ucap Stefani.
"Eh jangan dong" ucap kalea dengan wajah serius.
"Kenapa jangan?" Tanya Stefani dengan wajah serius.
"Gimana ya, aku masih agak bingung"
"Bingung kenapa?" Tanya Stefani mengahadap kalea dengan wajah yang serius.
"Kamu kalo nikah sama jiandra, masih kerja?" Tanya kalea yang juga mengahadap ke arah Stefani dengan wajah serius.
Stefani sedikit berfikir,"iya, kata jiandra aku istirahat dulu, takut ganggu kandungan aku"
Kalea sedikit mengernyitkan dahi,"kamu hamil?"
Stefani mengangguk.
Kalea lantas menatap perut Stefani, masih rata.
"Kok masih rata?" Tanya kalea.
Stefani sedikit diam,"aku juga bingung sih, nanti amu cake up dulu takutnya ada apa-apa" ucap Stefani dengan ragu.
Kalea tahu, wanita didepannya ini menyembunyikan sesuatu, namun ia tidak ingin menanyakan lebih jauh karena ia takut membuat Stefani tidak nyaman.
"Semoga aja gak kenapa-kenapa Dede bayinya" ucap kalea.
Stefani hanya mengangguk dan tersenyum canggung.
"Oh ya terus kamu bingungnya kenapa?" Tanya Stefani.
"Itu, aku kan psikiater aku sibuk, Hendra juga pasti sibuk , lebih intinya kita sama-sama sibuk, aku takut nanti kalo nikah sama Hendra kau terlalu sibuk bekerja, Hendra malah gak keurus lagi" ucap kalea.
"Saran ku kamu sewa pembantu aja" ucap Stefani.
"Tapi aku gak suka ada orang asing di rumah aku nanti" ucap kalea.
Stefani terdiam ia ikut membantu mencarikan solusi.
"Nah" ucap Stefani tiba-tiba.
Kalea menoleh ke arah wanita itu.
"Kenapa?" Tanya kalea penasaran.
"Kamu nanti bicara in aja deh sama Hendra, aku bingung" ucap Stefani.
Kalea pun memasang wajah datar, Stefani hanya menyengir tanpa dosa.
"Yaudah deh nanti aja" ucap kalea, mengubah posisi duduknya untuk bersandar.
Stefani memerhatikan wanita didepannya itu.
"Kamu beruntung kalea" ucap stefani.
"Beruntung kenapa?" Tanya kalea menoleh kepada Stefani namun dirinya masih duduk bersandar.
"Dapatin Hendra"
"Bukannya kamu juga beruntung dapat Hendra?" Tanya kalea.
Stefani mengangguk sambil tersenyum.
"Sebenarnya kalea, aku dulu hampir dijodohin sama Hendra"
Kalea menoleh ke arah Stefani dengan wajah yang kaget. Ternyata wanita yang dimaksud oleh Hendra adalah Stefani.
"Kok bisa?" Tanya Kalea.
"Kamu gak udah khawatir aku sekarang punya jiandra, Hendra juga punya kamu, kita gak mungkin bisa bersama lagi" ucap Stefani.
Kalea pun mengangguk.
"Kalo kamu gak percaya, aku bisa ceritain kejadian yang sebenarnya" ucap Stefani.
"Boleh" ucap kalea lalu menoleh ke arah Stefani yang mulai bercerita.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romancesebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...