pertemuan

797 53 0
                                    

Kalea menarik koper nya di bandara, ditemani Hendra yang juga berjalan di sampingnya, pria itu memakai seragam pilotnya.

"Gak ada lagi yang ketinggalan?" Tanya Hendra kepada Kalea.

"Udah semua" ucap kalea.

Kale akan pergi ke Brisbane beberapa hari, ia ingin melihat perusahaan sangat ayah, awalnya violet ingin ikut, tapi Hendra melarang karena kejadian pesawat waktu silam, membuatnya takut akan kondisi sang ibu, ia tidak ingin melihat sangat ibu sakit lagi.

Kalea dan Hendra berhenti.

Hendra mengelus surai kalea,"kamu disana hati-hati ya, jaga kesehatan, kita LDR an dulu, nanti kalo pulang kita siap-siap buat pernikahan ya" ucap Hendra.

Kalea mengangguk patuh.

"Woy, apa ini?" Ucap senan yang beru datang bersama dengan jiandra dan Stefani, mereka juga memakai seragam kerja.

Hendra segera merangkul pundak kalea.

"Cie baru nih ye" goda Stefani.

"Calon istri" ucap Hendra.

Ketiga temannya itu pun melongo dan memandang satu sama lain.

"Buset gercep banget" ucap senan.

"Nama Lo siapa?" Tanya Stefani mengulurkan tangannya kepada kalea.

Kalea membalas ukuran tangan Stefani, ia menjabat tangan wanita itu.

"Kalea"

"Oh, aku stefani, yang cerewet senan, dan ini jiandra calon suami ku" ucap Stefani.

Keduanya melepas jabatan tangan.

Kalea tersenyum kepada jiandra dan senan.

"Oh iya, kita mau nikah Minggu depan, kalian datang ya" ucap jiandra sambil merangkul pundak Stefani.

"Kalo gue datang dapat pasangan juga gak?" Tanya senan.

Stefani lantas menginjak kaki senan, membuat senan meringis.

"Paling sama nenek nya jiandra" ucap Stefani.

"Gak jadi,gue nanti dapat makanan aja" ucap senan dengan kesal.

Mereka pun hanya menertawakan lelaki itu.

"Udah jadi pilot tapi gak berubah, masih kayak tukang bolos waktu SMA" ucap Hendra.

Mereka pun langsung tertawa kembali.

Senan berdecak kesal,"Jagan nistain gue deh sesekali"

"Gak nistain Lo, rasanya kek aneh aja" ucap Stefani.

"Oh ya, kalian berdua datang ya?" Ajak jiandra kepada kalea dan, Hendra yang masih merangkul pundaknya.

"Pasti" ucap Hendra.

"Lo mau kemana?" Tanya Stefani menatap koper milik kalea.

"Mau ke Brisbane" ucap kalea.

"Brisbane? Satu pesawat nanti sama kita" ucap Stefani.

"Gak juga, gue nanti ke pesawat terbang mimpi" ucap senan.

"Bagus dong, kita jadi bisa double date tanpa nyamuk" ucap Stefani.

Mereka pun kembali tertawa.

"Udah deh, ayo kalea sama gue" ucap Stefani menarik koper kalea dan menarik tangan wanita itu untuk meningkatkan ketiga pria disana.

"Dasar cewe" ucap Hendra menatap kalea dan Stefani yang menjauh.

"Calon istri Lo" ucap jiandra.

"Calon istri kamu juga" ucap Hendra.

Senan berdehem, membuat kedua sahabatnya itu menoleh ke arahnya.

"Gue belum ada calon istri"

"Derita Lo" ucap jiandra.

Senan hanya menatap kesal pria itu.

"Oh ya soal Stefani udah berapa bulan kandungannya? Gak ambil cuti?" Tanya Hendra kepada jiandra.

Jiandra sedikit diam sambil memikirkan alasan.

"3 bulan , setelah nikah nanti baru dia ambil cuti" ucap jiandra.

Hendra hanya mengangguk.

"Kalo Lo ketemu kalea dimana?" Tanya senan merangkul pundak kedua sahabatnya yang berdiri bersampingan.

"Ceritanya panjang sih" ucap Hendra.

"Dipendekin" celetuk senan.

"Kayak umur Lo aja" balas jiandra.

"Umur gue panjang" ucap senan.

"Tuhan Lo? Sok tau" ucap jiandra.

"Serah gue" ucap senan.

Hendra hanya menggeleng melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Udah ayo kita siap-siap" ajak Hendra.

Mereka pun berjalan meninggalkan tempat itu, dan bersiap-siap untuk melaksanakan penerbangan.





























TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang