sakit

459 36 0
                                    

Hendra dan Liz keluar dari kamar milik Hendra, kalea dan senan yang masih berdiri menatap keduanya, apalagi saat Hendra memegangi pinggang Liz saat berjalan menuju mereka.

"Silahkan duduk dulu" ucap Hendra kepada keduanya.

Mereka pun duduk di sofa yang ada disana.

"Sayang aku buatin mereka teh dulu ya" ucap Liz lalu pergi dari sana dan menuju dapur untuk membuatkan kedua tamunya itu teh.

Kalea menatap Hendra yang masih menatap Liz, ia ingin sekali memeluk prianya itu, namun apa daya dirinya saat ini.

"Ini istri mu senan?" Tanya Hendra kepada senan.

Kalea pun terkejut begitu pula senan, namun mereka ingat bahwa Hendra sedang amnesia.

"Bukan" ucap senan.

"Terus? Dia siapa?" Tanya Hendra.

"Istri Lo" ucap senan.

Hendra pun mengernyitkan alisnya dan menatap kalea.

"Tapi wanita saya hanya Liz, saya cuma mau nikah sama dia" ucap Hendra.

Kalea pun membelakkan matanya, ia kaget Hendra mengatakan itu kepada Liz, apa ini artinya Hendra tidak benar-benar serius kepadanya selama ini?

Bugh

Satu pukulan dari senan mendarat di pipi Hendra, hingga Hendra terjatuh dari duduknya.

Senan pun menarik kerah baju yang  Hendra kenakan hingga Hendra bangkit.

"Lo harus sadar, kalo Lo gak ingat gue hancurin kepala Lo biar Lo ingat" ucap senan yang tersulut emosi.

Hendra tidak terima mendengar ucapan senan.

"Saya akan mengakhiri hidup kamu sebelum kamu menghancurkan Kapala saya" ucap Hendra menarik balik kerah kemeja senan.

Bugh

Senan memukul Hendra dengan membabi buta, hingga keduanya pun saling memukul satu sama lain, itulah perkelahian.

Kalea bingung harus bagaimana cara memisahkan keduanya, ia dari tadi sudah berteriak agar senan berhenti, namun pria itu tetap tak menghiraukannya.

Liz datang ke arah mereka dengan membawa Napan ditangannya, ia terkejut melihat Hendra dan senan yang berkelahi.

Akhirnya Liz dan kalea pun memisahkan kedua pria itu.

Bugh

Senan ingin memukul perut Hendra, namun ia salah sasaran pukulan itu malah mengenai perut Liz yang berusaha memisahkan mereka.

Ketiganya pun terkejut dan menatap Liz yang merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

Liz hampir jatuh namun Hendra segera menahan badan wanita itu, Liz hilang kesadaran ia pingsan, Hendra pun menggendong badan Liz ala bridal style dan membawanya ke kamar.

Kalea dan senan berdiri mematung menyaksikan kedua orang itu.

"Arg" ucap kalea sambil memegangi perutnya.

Senan menatap kalea yang berdiri disampingnya, ia ikut memegang perut kalea.

"Lo kenapa?" Tanya senan panik.

Kalea tidak menjawab dan terus merintih kesakitan sambil memegangi sesekali meremas dress yang ia kenakan.

Hendra keluar dari kamarnya ia ingin menuju ke dapur untuk mengambilkan Liz kompres. Namun niat itu ia urungkan saat melihat kalea yang merintih kesakitan.

Hendra berjalan menghampiri kalea, lalu ia memegangi pundak gadis itu, ia juga memegangi perut kalea untungnya tangan senan sudah tidak memegangi perut itu jadi tangan Hendra bisa bersentuhan tanpa ada tangan senan.

Senan mematung menatap kalea dan Hendra.

"Kamu kenapa?" Tanya Hendra kepada kalea yang merintih kesakitan.

Kalea tidak menggubris dan mengelus  perutnya yang sakit secara perlahan.

Hendra pun membantu mengelus perut kalea.

Lama kelamaan kalea merasa rasa sakitnya memudar saat Hendra mengelus perutnya itu.

"Enakan kal?" Tanya senan.

Kalea pun mengangguk.

Hendra merasakan rasa aneh dalam dirinya, ia merasa senang saat mengelusi perut kalea, rasanya ada sebuah ikatan di sana yang membuatnya nyaman.









































TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang