"ini dompet kamu" ucap kalea kepada Hendra.
Hendra mengambil dompet itu dan memeriksa isinya, dan benar itu adalah dompet miliknya yang hilang.
"Kok bisa ada dikamu?" Tanya Hendra.
Kalea pun menjelaskan yang terjadi di bandara.
Hendra pun mengerti dan mengangguk serta tidak ada pikiran jahat bahwa kalea mencurinya, ia pikir hal itu tidak mungkin kalea pasti orang kaya juga ia psikiater yang notabene orang baik dan jujur.
"Makasih ya" ucap Hendra.
Kalea pun mengangguk.
"Maaf aku gak ada perjuangan nyari kamu, belakangan ini aku sibuk jadi maaf ya " ucap kalea.
"Kamu mau jaga dompet ini aku udah seneng kok" ucap Hendra.
Kalea pun tersenyum.
"Kamu anak Bu violet?" Tanya kalea.
Hendra pun membuka dompetnya, lalu mengambil polaroid yang kecil.
Hendra menyondorkan Polaroid itu kepada kalea, kalea pun mengambil polaroid itu, foto itu adalah foto sosok wanita yang cantik mengendong anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun, anak laki-laki itu membawa sebuah mainan pesawat kecil ditangannya, warna foto itu pudar menandakan bahwa foto itu sudah lama.
"Itu adalah foto ibu saya, violet bersama dengan saya waktu kecil" ucap Hendra.
Kalea menatap lelaki itu dengan serius untuk mendengarkan ceritanya.
"Saya adalah seorang pilot. Dari kecil ibu saya mendukung cita-cita saya, berbeda dengan ayah saya yang meminta saya menjadi seorang CEO penerus perusahaannya. Saya gak menyangka ternyata hal itu semakin buruk, ibu saya melawan ayah saya yang terus menekan dan menuntut saya, sehingga saya tidak bisa menjadi diri saya sendiri. Ayah saya mulai mencoba membunuh ibu saya, beliau mengira bahwa ibu sayalah yang menjadi penghalang saya menjadi seorang CEO."
Hendra sedikit menghela napas.
"Itu bagian buruknya?" Tanya kalea kepada Hendra.
Hendra menggeleng,"bagian paling buruk, saat ayahnya mengirim saya ke Australia untuk memisahkan saya dengan ibu saya, ibu saya tidak suka hal itu, beliau saat itu memang sudah memiliki lemah mental karena terus-menerus di kdrt oleh ayah saya. Suatu ketika ibu saya menyusul saya ke Australia tanpa sepengetahuan ayah saya, naasnya ibu saya mengalami kecelakaan pesawat" ucap Hendra purau.
Kalea sedikit teringat dengan kedua orang tuanya.
"Bagaimana ibu violet bisa ada disini? Maksud saya, bukankah kecelakaan sebuah pesawat itu sangat berbahaya juga kemungkinan kecil keselamatannya?"
"Pesawat itu jatuh ke lautan, ibu saya berada di bagian sayap pesawat itu dalam keadaaan yang memprihatinkan namun beliau masih hidup walaupun gangguan mental semakin parah karena trauma yang dialaminya" jelas Hendra.
Kalea mengangguk ia mengerti kenapa Bu violet sering melamun, mungkin kecelakaan pesawat itu hal yang sangat mengerikan baginya.
"Kapan kecelakaan pesawat itu terjadi?" Tanya kalea refleks.
"1 tahun lalu" ucap Hendra.
Kalea terkejut, itu adalah kecelakaan yang sama dialami kedu orang tuanya.
Hendra menendang ke arah kalea heran.
Hendra mengulurkan tangannya didepan kalea. Kalea menatap heran ukuran tanagn itu.
"Nama kamu siapa?" Tanya Hendra.
Kalea menjabat tangan Hendra itu.
"Kalea"
"Saya Hendra"
Hendra tersenyum tipis menatap wajah kalea yang cantik itu.
Kalea merasa pegal saat jabatan tangan itu tidak usai-usai, akhirnya ia melepas jabatan tangan itu secara paksa.
Hendra masih setia mengapa wajah kalea.
"Kamu kenapa natap aku kayak gitu?"
"Kalea" panggil Hendra.
"Ada apa?" Tanya kalea menatap Hendra serius.
"Kamu cantik"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romansasebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...