bersama senan

395 31 0
                                    

Sore hari tiba, kalea berjalan di atas pantai pasir sambil mengamati langit sore hari ini.

Kalea berhenti dan menoleh ke belakang dimana tak jauh dari posisinya ada senan, sejak bertemu dirumah sakit tadi senan mengikutinya untuk membeli cake strawberry hingga ke pantai.

Awalnya kalea ingin pergi ke pantai sendirian tapi senan tidak memperbolehkan dan memaksa untuk ikut dan menjaganya, kalea sudah kewalahan menghadapi senan hingga akhirnya dirinya mengalah.

Senan berjalan menghampirinya,"Lo butuh sesuatu?" Ucap senan.

Kalea menggeleng lalu kembali menatap ke arah matahari yang perlahan turun ke bawah, tidak lebih tepatnya tenggelam.

"Lo suka sunset?" Tanya senan mencoba mencair suasana, pria itu bertanya tanpa menoleh ke arah kalea.

Kalea juga sama menjawab tanpa menoleh,"iya, semenjak Hendra sering ngajak aku kesini"

"Oh" jawab senan.

Hening di antara kedua, mereka sama-sama menatap ke arah matahari.

Senan mulai bosan, ia pun menatap ke samping tepat dimana kalea berdiri di sampingnya, wanita itu masih menatap ke arah matahari, perlahan sebuah senyuman terbit di bibir senan.

"Lo cantik" gumam senan namun bisa di dengar oleh kalea.

Kalea menoleh ke arah senan dengan ekspresi terkejut, senan juga sama terkejutnya ia tidak mengira bahwa kalea mempunyai pendengar setajam itu.

"Aku kenapa?" Tanya kalea.

"L-lo suka melihat langit yang cantik" ucap senan sedikit gugup.

Kalea adalah seorang psikiater dia peka, ia sudah mendengar ucapan senan dengan jelas, ia juga mengetahui senan menyembunyikan sesuatu, namun ia lebih memilih diam karena takut urusan akan panjang, ia hanya ingin fokus pada Hendra.

Drttt drttt

Handphone milik kalea berbunyi menandakan ada yang menghubunginya, segera kalea mengambil benda itu dan melihat siapa yang menelepon.

"Siapa?" Tanya senan penasaran.

"Jiandra" ucap kalea menoleh kepada senan, lalu ia mengangkat telepon itu.

"Halo ndra kenapa?" Tanya kalea.

"....."

Kalea menampakan ekspresi terkejut, lalu ia mematikan Panggilan secara sepihak, lalu ia menoleh ke arah senan.

Senan bingung dengan kalea yang tiba-tiba panik seperti itu.

"Antar gue ke rumah sakit ya" pinta kalea kepada senan.

Senan pun mengangguk.

Keduanya pergi dari pantai itu.



































Kalea berlari di lorong rumah sakit, di ikuti dengan senan.

Berkali-kali senan meneriakinya untuk tidak berlari, namun kalea tidak mendengarkan ucapannya.

Kalea membuka pintu ruangan ICU, dua orang didalam ruangan itu menoleh ke arah kalea.

Senan juga ikut dan melihat kedua sahabatnya di ruangan itu.

Kalea memeluk Stefani yang terduduk di brankar.

"Lo gapapa?" Tanya kalea kepada Stefani yang berada di pelukannya.

"Bayinya lemah, untuk gak sampai kenapa-kenapa" bukan Stefani yang menjawab melainkan jiandra.

"Istri Lo kenapa?" Tanya senan yang berdiri di sebelah jiandra.

Jiandra pun menceritakan kejadian Stefani yang terpeleset dikamar mandi, untungnya ini adalah hari libur jadi jiandra dirumah dan bisa langsung menghampiri stefani, ia juga menceritakan Stefani yang mengalami pendarahan hingga akhirnya ia membawanya ke rumah sakit.

"Lo hati-hati stef, ponakan gue kenapa-kenapa nanti" ucap senan kepada Stefani yang masih berada di pelukan kalea.

"Ya gue gak tau kalo lantainya licin" ucap Stefani.

Senan hanya menghela napas pasrah, ia ingin menjawab namun ia juga tidak ingin bertengkar di kondisi Stefani yang sedang lemah.
























TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang