Kalea menuruni tangga satu persatu, di dapur ia melihat asya yang sedang memasak, kalea pun berjalan menghampiri asya.
"Asya, aku mau masak" ucap kalea kepada asya.
"Gak usah biar saya aja" ucap asya karena tidak tega melihat perut besar milik kalea.
"Aku mau masak untuk suami aku" ucap kalea.
"Saya bantu kak?" Tawar asya.
Kalea menggeleng cepat,"kamu ke supermarket aja beli buah strawberry buat aku"
Asya pun mau tak mau menuruti perintah kalea.
Asya pergi dari sana, kalea mulai berjalan ke arah kulkas dan mengambil bahan masakan.
Kalea berjalan memasuki kantor milik sang ayah mertuanya, maleo. Sekarang Hendra juga berkerja disini namun kalea tidak tau Hendra bekerja sebagai apa. Kalea tersenyum bahagia sambil membawa cake strawberry yang ia taruh di kotak bekal.
Hari ini kalea pergi sendiri karena senan ada jadwal penerbangan, sedangkan Stefani ada jadwal cake up kandungannya.
Kalea berjalan ke arah meja administrasi (maaf ya author lupa) untuk menanyakan ruangan Hendra dimana.
"Saya mau nyari ruangan pak Hendra dimana ya?" Tanya kalea kepada administrator (author juga lupa) disana .
"Sebelumnya anda siapanya pak Hendra?" Tanya administrator itu.
"Saya istrinya" ucap kalea.
"Biarkan dia masuk, dia adalah menantu saya" ucap maleo yang datang dan menghampiri kalea.
"Tapi-" ucapan administrator itu terpotong.
"Kamu berani bantah saya?" Tanya maleo.
Administrator itu menggeleng lalu kembali duduk.
"Ruangan Hendra di lantai 5, dia direktur" ucap maleo kepada kalea.
Kalea pun mengangguk lalu meminta izin kepada maleo untuk pergi menemui Hendra.
Kalea berjalan memasuki lift untuk menuju lantai atas, di dalam lift juga ada beberapa pegawai.
Lift berhenti, kalea dan beberapa pegawai keluar dari lift.
Kalea berjalan untuk mencari ruangan milik Hendra yang di beritahu oleh maleo.
Kalea tersenyum karena sudah menemukan ruangan yang ia cari, kalea menarik napas sebelum masuk, perlahan tangan kalea memegang knop pintu dan membuka pintu itu.
Cklek
Brak
Kalea berdiri mematung, kotak bekal yang ia bawa pun jatuh bahkan cake strawberry itu berserakan dilantai.
Hendra dan liz yang duduk di pangkuannya ikut menoleh ke arah pintu, dimana kalea masih berdiri disana.
Kalea terkejut, bagaiman tidak ia melihat Hendra dan Liz yang sedang bercumbu di ruang kerja milik Hendra.
Kalea berjalan menghampiri Liz dan Hendra yang masih tidak merubah sama sekali posisi mereka.
Kalea menjambak rambut Liz hingga Liz berdiri dan merintih kesakitan karena jambakan kalea yang sangat erat pada rambutnya.
Hendra ikut berdiri dan berusaha memisahkan keduanya itu.
Buk
"Akhhh" rintih kalea kala perutnya terkena sikut milik Liz.
Jambakan rambut liz pun terlepas membuat Liz lega, namun rambutnya terlihat sangat berantakan.
Hendra menatap ke arah kalea yang terduduk di lantai sambil memegangi perutnya dan meringis kesakitan.
Hendra pun berjongkok dan memegangi pundak kalea.
"Kamu, kita kedokter ya" ajak Hendra kepada kalea.
Kalea mengangguk pelan tanpa berhenti merintih.
Hendra membantu kalea bangkit, namun tangannya di cekal oleh liz.
"Sayang aku pusing " ucap Liz dengan menja kepada Hendra.
"Bentar aku mau anterin dia" ucap Hendra kepada Liz.
Hendra ingin kembali membantu kalea namun Liz kembali mencekal tangannya.
"Jangan tinggalin aku" ucap liz memohon kepada Hendra.
"Ini darurat kamu jangan kayak gitu" ucap Hendra kepada Liz.
"Arghh" rintih kalea semakin keras.
Hendra kembali ingin membantu kalea namun Liz kembali mencekal tangannya.
"Ayo kita ke apartemen aja" ajak Liz.
Hendra pun hilang kesabarannya.
"KAMU JANGN EGOIS, AKU MAU BANTU DIA!" Bentak Hendra kepada Liz, dia juga menghempaskan tangan Liz.
Liz memasang muka cemberutnya melihat Hendra yang menggendong kalea ala bridal style, belum lagi Hendra yang wajahnya nampak sangat khawatir kepada kalea.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romancesebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...