usia kandungan

440 31 0
                                    

Kalea menatap Hendra dengan seorang wanita yaitu Liz, keduanya berada di ruangan Hendra, kalea menatap mereka dari pintu/dinding yang terbuat dari kaca.

Liz menyuapi hendra, Hendra menerima suapan itu dengan senang hati dan senyuman yang sangat cerah.

Kalea tertunduk kebawah ia merasa sakit hati, ia akui ia cemburu melihat keduanya. Tapi itu wajar bukan? Bagaimana seorang istri tidak cemburu melihat sang suami bersama wanita lain.

Seseorang memegang pundak kalea pelan, kalea menoleh ke belang dan menemukan siapa sang pelaku, itu adalah senan.

"Lo juga harus makan" ucap senan kepada kalea.

Kalea tidak menghiraukan ucapan senan, ia kembali menatap Hendra dan liz.

Senan ikut menatap ke arah Hendra dan liz, ia paham apa yang dirasakan oleh kalea.

"Mereka gak akan melakukan lebih, mending Lo fokus Sama bayi Lo" ucap Senan.

Kalea menoleh ke arah senan, benar ucapan pria itu, tidak mungkin Hendra dan Liz akan berbuat lebih apalagi di rumah sakit, juga ia prihatin kepada bayinya yang tidak mendapatkan energi nantinya.

Kalea pun mengangguk,"ayo kita makan" ucap kalea kepada senan.

Senan pun tersenyum melihat kalea sedikit kembali ceria, Senan pun menarik tangan kalea.

"Jiandra sama Stefani ngajak kita ketemuan katanya ada hal penting" ucap senan kepada kalea.

Kalea pun mengangguk, lalu keduanya pergi dari sana.

Di dalam ruangan Hendra melihat kalea dan senan, ia tidak ingat dengan kalea namun ia ingat dengan senan, tapi entah kenapa ia merasa tidak suka saat senan dekat dengan kalea.

























Senan dan kalea memasuki sebuah cafe, mereka mengedarkan pandangan untuk mencari kedua sahabatnya.

Jiandra melambaikan tangan ke arah keduanya, kalea dan senan pun berjalan menghampiri mereka.

"Hai" ucap kalea menepuk pundak Stefani.

Stefani pun menoleh ke belakang dan mendapati kalea, Stefani tersenyum kepada kalea.

Senan dan kalea pun duduk di meja yang sama dengan jiandra dan Stefani.

"Kenapa nih kok kayak bahagia gitu?" Tanya senan menatap wajah jiandra dan Stefani yang senyam senyum sendiri.

"Anak gue" ucap Stefani sambil memperhatikan sebuah foto USG.

"Kenapa?" Tanya kalea kepada Stefani, kalea juga penasaran.

"Anak gue cowo" ucap Stefani lalu tersenyum bahagia dan menyandarkan kepalanya pada pundak jiandra yang duduk di sampingnya.

Kalea dan senan pun ikut tersenyum melihat kebahagiaan kedua sahabatnya itu.

"Perasaan baru kemarin Lo hamil, sekarang udah tau jenis kelaminnya aja" ucap senan.

"Iya gue juga gak nyangka kalo secepat itu" ucap jiandra mengelus suari Stefani, masih tetap di posisi yang sama Stefani bersandar di pundaknya.

Kalea tersenyum melihat pasangan dihadapannya itu, ia harap dirinya dan Hendra bisa seperti itu lagi.

"Tapi Lo sama kalea gak beda jauh kan ya kehamilannya" ucap senan.

Stefani pun mengangkat kepalanya, dan menatap senan.

"Dua Minggu sih selisihnya" ucap stefani.

"Berarti, kalea bisa cek jenis kelaminnya anaknya?" Tanya senan kepada kalea.

"Tapi menurut gue gak sih, istri gue baru aja satu Minggu lalu memasuki usia empat bulan, berarti kalo kalea sekitar satu Minggu lagi" ucap jiandra.

Kalea pun tersenyum ke arah mereka, entah mengapa ia ingin segera melihat jenis kelamin janinnya, ia berharap Hendra bisa mengingat dirinya, ia juga ingin Hendra melihat hasil USG nanti, pasti wajah Hendra akan bahagia.

"Lo berdua makan sepuasnya, gue bayar" ucap jiandra kepada kedua sahabatnya itu.

"Wih gitu dong" ucap senan tersenyum senang.

"Kalea mau apa?" Tanya senan kepada kalea.

"Cake strawberry" ucap kalea.

Senan memanggil salah satu pegawai dan memberitahu makanan yang mereka pesan.
























TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang