menghilang

886 63 0
                                    

Sudah 1 bulan Hendra tidak mengunjungi rumah sakit jiwa, tentu itu karena jadwal penerbangan yang sangat padat berbeda dari biasanya terpaksa para pekerja harus lebih bekerja keras lagi.

Hendra sangat merindukan sang ibu, juga kalea.

"Woy" senan menepuk pundak Hendra yang duduk melamun.

Hendra pun menoleh ke arah senan yang duduk di hadapannya.

"Nglamunin apa?" Tanya senan meneguk sebotol air mineral.

Hendra menggeleng.

Senan melirik ke samping,"gue lihat-lihat Lo gak dideketin lagi sama dia"

Hendra pun ikut memandang arah pandangan senan. Ternyata Stefani yang sedang berbicara dengan pramugari lainnya.

Hendra pun mengangkat bahunya acuh.

Memang benar yang diucapkan senan, semenjak kejadian ia membentak Stefani, wanita itu sudah tidak menganggunya lagi, bahkan saat bekerja pun mereka jarang berinteraksi.

















"Saya rindu melihat awan indah ini bersama putra saya" ucap violet.

Violet dan kalea duduk di kursi yang berada di taman rumah sakit.

Kalea pun menatap violet yang tersenyum.

1 bulan berlalu Hendra menghilang tanpa kabar, bahkan ponselnya pun tidak bisa dihubungi.

Setelah 1 bulan juga violet berubah, rambutnya sedikit rapi, kulit kembali cerah dan glowing, bibirnya pun berwarna pink, juga sekarang wanita itu sering sekali berbicara dan tersenyum, tidak seperti dulu yang hanya melamun.

Andai Hendra melihat sang ibu sekarang mungkin ia akan senang.

Ini semua berkat kalea yang rela menambah waktu kerja untuk merawat violet lebih giat lagi.

"Apa Hendra tidak kesini?"tanya violet menatap kalea.

"Maaf, Hendra belum bisa saya hubungi" ucap kalea.

Wajah violet pun sedikit murung.

"Bu violet jangan terlalu banyak pikiran, ibu sudah berusaha untuk sembuh, mari ibu wujudkan supaya ibu bisa bertemu dan melihat awan bersama Hendra" ucap kalea memberikan semangat.

Violet pun tersenyum.

"Ada sebuah kemungkinan jika ibu teratur psikoterapi dan menjaga pola pikir ibu akan lebih cepat sembuh dan pulih lagi" ucap kalea.

Violet pun tersenyum antusias.

"Iya saya akan berusaha terus" ucap violet sambil tersenyum.

Kalea pun ikut tersenyum.



















Sore hari tiba, awan berwarna oranye menghiasi langit saat ini.

Kalea membawa bucket bunga mawar merah ke pemakaman, lalu ia meletakkan bucket itu di atas makam itu.

"Mama, papa kalea berhasil, kalea udah bantu Bu violet buat sembuh seperti semula, dan tinggal dihitung beberapa bulan lagi Bu violet bisa keluar dari rumah sakit" ucap kalea sambil tersenyum senang.

"Tapi kalea juga sedih, Hendra menghilang selama 1 bulan, kalea juga takut kalo Bu violet sembuh Hendra gak akan ketemu lagi sama kalea" ucap kalea sedih.

Ting

Bunyi ponsel miliknya yang berada di tas membuat kalea segera mengambil benda itu dan melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Ternyata itu adalah Joni.

Joni
Apa kau tidak ingin ke Brisbane?

Kalea
Tidak untuk waktu dekat ini
Send

Joni
Kenapa?

Kalea
Jadwal ku dirumah sakit sangat padat
Send

Joni
Kapan kira-kira kau akan kesini?

Kalea
Beberapa bulan lagi
Send

Joni
Aku akan menunggu

Kalea memasukan Kemabli hpnya kedalam tas.

"Kalea mau ke Brisbane beberapa bulan lagi, kalea kalo di Brisbane kangen masa-masa liburan keluar kita" ucap kalea menatap makam kedua orang tuanya.

"Mama, papa kalea harap kalian disana bahagia melihat hasil perjuangan kalea" ucap kalea mengelus nisan sang mama.















TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang