epilog

1.5K 50 6
                                    

Hendra duduk termenung di atas ranjang dengan wajah yang pucat, empat tahun sudah kepergian kalea namun dirinya belum bisa menemukan pendamping baru.

"Udah ndra Lo gak usah sedih" ucap senan kepada Hendra yang melamun.

Ketiga sahabatnya Hendra ada disana untuk menjenguknya yang sedang sakit.

"Mama!" Seorang anak laki-laki menangis di gendongan jiandra, itu Rasya anaknya.

Stefani pun ikut menenangkan bocah laki-laki yang rewel itu.

Hendra mantap ke arah keluarga kecil itu dengan tatapan sendu.

"Stef biar aku aja yang pangku" ucap Hendra kepada Stefani yang terlihat kerepotan menenangkan rasya digendongnya.

Stefani memberikan rasya ke pangkuan Hendra.

Ajaib.

Rasya i langsung diam bergutu dipangku Hendra.

"Lo udah cocok jadi bapak" ucap jiandra.

Hendra tersenyum,"Rasya sama anakku beda jauh?" Tanya Hendra kepada jiandra.

"Lebih tua anak gue dua Minggu" ucap jiandra.

Hendra memandang bocah berusia hampir empat tahun yang berada di pangkuannya.

Ting

Bunyi bell menandakan ada yang datang bertamu.

"Biar gue yang buka" ucap jiandra kepada mereka.

Mereka pun mengangguk mengiyakan, jiandra pun pergi dari kamar itu untuk menuju lantai bawah dan membuka pintu.

Tak berselang lama jiandra pergi.

"Kayak kalian haru kebawah deh" ucap jiandra yang terlihat sedikit terkejut.

Mereka pun mengikuti perintah jiandra, Hendra memberikan rasya kepada Stefani.




















Hendra dan yang lainnya menuruni tangga, mereka melihat sosok pria yang duduk di sofa.

Mereka pun berjalan menuju pria itu.

Hendra berusaha mengenali pria itu, rasanya ia pernah bertemu tapi dimana.

"Ada apa ya?" Tanya Hendra kepada pria itu.

Pria itu menoleh ke arah Hendra.

Hendra ingat pria itu adalah, Joni.

"Saya Joni" ucap Joni memperkenalkan diri kepada mereka.

Mereka pun ikut duduk di sofa itu.

"Pak Hendra, maaf saya baru bisa kesini" ucap Joni kepada Hendra.

Hendra mengangguk sambil tersenyum,"panggil saja Hendra"

"Baik" ucap Joni sambil tersenyum.

"Kenapa kamu tiba-tiba ke Indonesia?" Tanya Hendra kepada Joni.

Hening sekejap, tidak ada yang membuka suara apalagi ketiga sahabatnya Hendra yang tidak tau apa-apa.

"Saya mau ngasih tau kamu sesuatu" ucap joni.

Hendra dibuat penasaran,"ada hubungannya dengan kalea?" Tanya Hendra.

Joni pun mengangguk,"kita tunggu sebentar"

Mereka pun mengikuti perintah Joni untuk menunggu.

"Papa!" Teriak seorang bocah laki-laki yang berlari menuju ke arah mereka, dan memeluk kaki Hendra.

"Papa" ucap anak itu mendongak menatap Hendra.

Hendra menatap anak itu, entah ia merasa anak itu mirip dengannya.

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang