"MAKSUD LO APA!"
Sebuah teriakan membuat kalea dan senan menoleh ke sumbernya, ternyata dari meja Hendra.
Kerah kemeja yang Hendra kenakan ditarik oleh seorang pria asing.
Bugh
Hendra tidak terima dan melayang pukulan pada orang itu.
Kalea yang khawatir pun menghampiri Hendra, senan juga mengikuti kalea.
"Udah" ucap senan sambil membantu memisahkan perkelahian mereka.
Hendra menatap Liz penuh amarah.
"Dia siapa?" Tanya Hendra kepada Liz.
Liz nampak diam sambil ketakutan.
"Dia calon istri gue" ucap pria itu menatap Liz.
Kalea, senan, bahkan Hendra pun nampak terkejut mendengarnya.
"Gak itu gak bener, gue gak cinta sama Lo" bantah Liz kepada pria itu.
"Karena selingkuhan Lo ini" ucap pria itu menunjuk Hendra.
Hendra tidak terima ia kembali melayangkan pukulan ke arah pria itu.
Perkelahian pun terjadi, senan nampak kewalahan untuk memisahkan keduanya.
Kalea juga bingung harus berbuat apa, ia tidak tega melihat Hendra babak belur.
Sedangkan Liz tidak jauh berbeda dengan senan dan kalea, ia merasa malu saat ini.
Argh
Kalea duduk di bangku sambil memegangi perutnya yang tiba-tiba sakit itu.
"Lo gapapa?" Tanya senan menghampiri kalea dengan wajah panik.
Prang
Hendra memukul pria itu dengan botol kaca, hingga botol kaca itu pecah.
Senan memeluk kalea untuk menghindari gadis itu dari serpihan kaca.
"Mas Hendra!" Teriak kalea yang terkejut melihat aksi Hendra tersebut.
Pria itu bangkit sambil memegangi kepalanya yang berdarah.
"Tunggu balasannya" ucap pria itu menunjuk Liz, lalu ia pergi meninggalkan mereka.
Kalea menghampiri Hendra yang berdiri dan berjalan ke arah mereka.
"Kamu gapapa" tanya kalea memegang wajah Hendra dan mengelusnya pelan.
Hendra diam atas perlakuan yang diberikan kalea.
"Jangan kayak gitu lagi" ucap kalea yang mulai menangis dan memeluk Hendra.
Hendra menatap kalea yang memeluknya, perlahan tangannya terangkat untuk mengelus punggung gadis itu.
"Ayo pulang" ajak kalea.
"Kemana?" Tanya Hendra bingung.
"Ke rumah"
"Tapi aku sama Liz tinggal di apartemen" ucap Hendra.
Kalea diam mematung mendengar ucapan Hendra, ia pun melepas pelukan mereka.
Hendra terkejut dengan kalea yang tiba-tiba berubah, ia juga sedikit heran dengan perilaku dirinya tadi, kenapa ia memeluk wanita itu.
"Senan ayo pulang" ajak kalea kepada senan, lalu berjalan lebih dahulu.
Senan menatap Hendra yang menoleh ke arahnya, lalu ia membalik badan dan mengikuti kalea.
"Maafin aku ya" ucap Liz yang menghampiri Hendra lalu memeluk lengan pria itu.
Kalea menatap ke arah luar jendela mobil dengan wajah yang terlihat tidak bersahabat.
Senan menyetir mobil sesekali melirik ke arah wanita yang duduk disampingnya itu.
"Cemburu?" Tanya senan.
Kalea tidak menjawab dan menggubris pertanyaan dari senan.
Mobil senan pun berhenti.
"Kita udah sampai" ucap senan kepada kalea.
Keduanya pun turun dari mobil.
Mata kalea berbinar dan wajahnya bahagia melihat tempat yang senan sebut tujuan itu, ternyata di pantai.
Kalea menatap sekeliling pantai, dimana ada banyak orang yang mengerumuni api unggun sambil membakar jagung, dan yang lainnya.
Mata kalea tak sengaja menangkap jiandra dan Stefani yang berada tak jauh darinya dan melambaikan tangan ke arahnya, kedua orang itu ternyata sudah mempersiapkan api unggun dan peralatan lain disamping mereka.
Kalea membalas lambaian tangan dari jiandra dan Stefani.
"Ayo kesana" ajak senan.
Kalea pun mengangguk.
Lalu kalea dan senan berjalan menghampiri kedua sahabatnya itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romansasebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...