Hendra berdiri dengan tuksedo putih di atas karpet berwarna merah, Ia menunggu kalea.
Banyak pilot yang berdiri di sebelahnya dengan sebuah pedang.
Kalea pun muncul, ia berjalan dengan membawa sebuah bunga ditangannya, senyum manisnya putih tidak luntur.
Hendra menatap kalea ia tidak berkedip menatap wanitanya itu, kalea memakai mahkota, gaun yang cantik, juga membawa sebuah bunga ditangannya, ia mirip seperti seorang putri di cerita dongeng.
Kalea pun tiba didepan Hendra, keduanya saling menatap satu sama lain, Hendra mantap kagum kepada kalea.
"Ayo" ucap kalea pelan membuat lamunan Hendra buyar.
Kalea pun memeluk lengan Hendra, keduanya mulai berjalan pelan menuju pelaminan.
Para pilot mengangkat pedang mereka, juga bunga bunga mulai ditaburkan menghujani keduanya, para tamu undangan pun bertepuk tangan.
Skip
Kalea dan Hendra mulai berkeliling menyalami para tamu, kalea memeluk lengan Hendra, Hendra pun tersenyum manis ke arah wanitanya.
"Cie lah pasutri" goda senan saya keduanya menghampiri ketiga temannya.
"Makanya kalo Lo pengen, buruan nikah" ucap Stefani.
Mereka pun tertawa.
"Gue nanti aja, lagi kerja soalnya" ucap senan.
"Nanti pulang kerja" ucap jiandra.
Mereka pun tertawa.
"Hai" sapa seorang wanita menghampiri meja mereka.
Kalea menatap datar wanita itu, Hendra pun menyadari atmosfer mulai berubah, sedangkan ketiga temannya hanya menyaksikan.
"Selamat ya Hendra" ucap Liz mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Hendra.
Kalea menjabat tangan Liz,"iya makasih" ucap kalea.
Liz hanya melototkan matanya melihat kalea.
Jabatan tangan itu pun berakhir, kalea dan Hendra saling memandang.
"Kalian liburan kapan?" Tanya jiandra.
"Besok" ucap Hendra.
"Kemana nih?" Tanya Stefani.
"Ke beribane" ucap kalea.
"Ke Brisbane? Kebetulan aku besok juga mau ke Brisbane, jadi gimana kalo kita-"
"Mereka naik pesawat pribadi, mereka juga mau honeymoon, jangan diganggu" ucap senan dengan nada datar memotong ucapan Liz.
Liz menatap kesal ke arah senan.
"Oh iya, kalo mau jadi pelakor jangan terang-terangan nanti takut ketawan" sindir Stefani.
Liz kini dibuat kesal.
Kalea menatap wajah Liz yang memerah menahan amarah, ia pun mengeratkan pelukan di lengan Hendra.
"Kalo gitu kita permisi ya" pamit Hendra kepada mereka.
Keduanya pun pergi meninggalkan temannya dan juga Liz.
"Aku nepatin janji?" Tanya Hendra kepada kalea.
Kalea pun mengangguk mengiyakan.
"Aku seneng kamu nepatin janji kamu" ucap kalea.
"Aku juga seneng"
"Seneng kenapa?"
"Punya istri kayak kamu"
Kalea pun tersenyum malu.
"Hai" ucap violet kepada Hendra dan kalea.
Violet dan maleo berjalan menghampirinya anak dan juga menantunya itu.
"Mama" ucap kalea, memeluk violet.
Violet pun membalas pelukan kalea.
Pelukan itu terlepas, violet mantap wajah kalea yang memerah karena ia menangis.
"Loh kok nangis?" Tanya violet kepada kalea.
Kalea hanya menggeleng lalu mengusap air matanya.
Hendra pun memeluk sang istri dan menepuk pundaknya pelan.
"Kalea gak nyangka kalea punya keluarga baru, andai mama sama papa kalea ada disini" ucap kalea lirih.
Violet dan maleo saling bertatapan lalu memandang sendu ke arah sang menantu.
"Sekarang saya dan violet adalah orang tau kamu" ucap maleo kepada kalea yang berada di pelukan Hendra.
"Dan aku suami kamu" ucap Hendra.
"Kamu mah gak mau kalah" ucap violet kepada Hendra.
"Ya nggak lah mah, kan sekarang aku sama kalea itu ibarat awan sama langit" ucap Hendra.
"Apa itu artinya?" Tanya maleo.
"Biar aku sama kalea aja yang tau" ucap Hendra.
Kedua orangtuanya tersenyum melihat kelakuan Hendra yang bucin itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romancesebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...