Kalea dan Hendra berjalan di lorong apartemen untuk menuju apartemen milik Hendra.
Hendra memencet tombol apartemen begitu tiba di depan pintu apartemennya.
Pintu pun dibuka menampakkan wanita cantik, violet.
"Kalea"
"Mama"Kalea dan violet saking berpelukan.
"Nanti dulu aja pelukannya, kita langsung masuk dulu" ucap Hendra.
Violet dan kalea pun melepas pelukan, dan masuk ke dalam juga Hendra.
"Ya Allah mama kangen banget sama kamu" ucap violet mengajak kalea untuk duduk di sofa.
"Kalea juga rindu mama,ini ada sesuatu buat mama" ucap kalea memberikan paperbag berukuran sedang kepada violet.
"Ya ampun kamu kok repot-repot banget sih" ucap violet menerima paperbag itu, lalu menaruhnya disofa sampingnya.
"Ma, besok aku ada urusan jadi gak bisa fitting baju bareng kalea" ucap Hendra yang ikut duduk di sofa sebelah kalea.
Hendra menyenderkan kepalanya pada pundak kalea.
"Yaudah mama aja yang nemenin" ucap violet.
"Tapi mama gak papa?" Tanya Hendra.
"Kalo sama kalea mama pasti baik-baik aja" ucap violet.
"Kamu nya gapapa kan? Tanya Hendra sedikit menatap ke atas untuk menatap kalea, ia tidak mau merubah posisi bersandar karena itu sudah nyaman.
"Gapapa" ucap kalea sambil tersenyum.
"Kalea mau nginep disini?" Tanya violet.
"Nggak ma nanti pulang" ucap kalea.
"Padahal mama pengen kamu nginep" ucap violet dengan raut yang sedih.
"Kalau udah sah nanti se atap mah sama violet" ucap Hendra.
"Loh mama ikut kalian dong nanti?" Tanya violet.
"Iya, kan sayang?" Ucap Hendra menatap violet.
"Iya, kalea pengennya mama juga ikut kita" uacp kalea.
Violet tersenyum senang, anak dan calon mantunya itu sangat perhatian kepadanya, ia tidak salah memilihkan pasangan untuk anak laki-laki nya itu.
Waktu menunjukkan pukul setengah 4sore.
Hendra dan kalea berdiri di atas pasir pantai, mereka menatap matahari yang mulai terbenam.Awan di langit pun berwarna oranye, Hendra menatap awan itu dengan binar, kalea tersenyum melihat ekspresi Hendra, ia juga ikut senang.
"Kalea" ucap Hendra yang tiba-tiba menoleh ke arah wanita yang berdiri disampingnya.
Kalea hanya berdehem lalu ikut menoleh ke arah Hendra yang lebih tinggi darinya.
"Kamu anugrah terindah yang Tuhan kasih buat aku" ucap Hendra.
"Paling nanti punya anak bilang gitu juga ke anaknya" ucap kalea.
Hendra hanya terkekeh.
"Kamu mau cepet punya anak?" Goda Hendra.
Kalea sedikit merengek kesal,"ih gak gitu, emang kalo kamu nikah sama aku gak mau punya anak?"
"Ya mau lah" ucap Hendra.
"Nah itu maksud aku" ucap kalea.
Hendra hanya mengangguk.
Keduanya pun kembali menatap matahari yang akan terbenam itu.
Kalea menyaksikan matahari itu, iya jadi ingat juga dengan kedua orang tuanya, sewaktu kecil setiap seminggu sekali orang tuanya akan meluangkan waktu dan mengajaknya pergi ke pantai di sore hari untuk melihat matahari terbenam.
Hendra menatap wajah kalea dari samping, ia menyadari tatapan sendu dari wanita itu. Tangannya bergerak untuk mengarahkan tubuh kalea ke arahnya, dan dengan sigap ia memeluk tubuh wanita itu.
Kalea sedikit terkejut karena Hendra yang tiba-tiba memeluknya.
"Kalea aku cinta kamu, aku gak mau kita dipisahkan oleh apapun itu, aku mau mulai di kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya kita dipertemukan dan akan bahagia bersama" ucap Hendra lirih sambil memeluk kalea.
Kalea pun membalas pelukan Hendra, kini keduanya berpelukan sambil menatap matahari yang perlahan turun ke bawah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romansasebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...