lamaran

922 60 1
                                    

Sudah satu bulan berlalu, violet sudah sembuh dari gangguan jiwanya, begitu pula Hendra yang selama satu bulan itu selalu kerumah sakit untuk menjenguk sang ibu, ia akan segera pulang berkerja supaya bisa cepat berkunjung ke rumah sakit itu.

Kalea, Hendra, dan violet berada ditaman ketiganya sedang duduk di bangku taman yang saling berhadapan dengan sebuah meja ditengahnya.

"Kalea, saya berterima kasih kamu mau membantu kesembuhan saya" ucap violet mengelus tangan kalea yang duduk di sampingnya.

Kalea membalas elusan tangan violet.

"Saya juga berterima kasih ibu sudah berusaha untuk sembuh, saya harap ibu dan Hendra bisa bahagia" ucap kalea.

Violet dan Hendra saling memandang dan tersenyum satu sama lain.

"Saya gak mau putus hubungan sama kamu, saya mau kamu jadi orang yang penting karena berjasa kepada saya" ucap violet.

Kalea mengernyitkan dahinya karena bingung dengan ucapan wanita itu.

"Kalea" panggil Hendra pelan.

Kalea menoleh kepada hendra.

Hendra pun berdiri, menghampiri kedua wanita itu, lalu berjongkok didepan kalea.

Kalea menatap Hendra heran, violet hany tersenyum menyaksikan adegan itu.

Hendra meraih saku kemeja nya, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil, dibukanya kotak itu, ada sebuah cincin yang sangat indah.

Kalea menatap Hendra dan cincin itu kagum.

"Will you marry me?" Tanya Hendra menatap intens wajah kalea.

Kalea hanya diam menatap Hendra.

"Saya mau kamu mendampingi anak saya" ucap violet.

"Bagaimana?" Tanya Hendra.

kalea mengangguk sambil tersenyum,"yes, i Will"

Hendra dan violet saking pandang dan tersenyum senang.

Hendra pun meraih tangan kalea, dan memasangkan cincin itu ke jari manis wanita itu.

Kalea menatap tangannya itu.

Hendra pun berdiri, lalu menyuruh kalea untuk ikut berdiri, keduanya berpelukan, Hendra memeluk kalea sangat erat membuat kalea sesak napas.

Violet hanya tersenyum menyaksikan kedua insan itu.

Kalea senang, ia tidak pernah memiliki hubungan serius dengan lelaki manapun, ini pertama kalinya ia memiliki hubungan serius dan orang nya adalah Hendra.

Kalea dan Hendra melepas pelukan, lalu menatap violet.

Kalea mendekati violet sambil merentangkan tangannya.

"Bu.." ucap kalea sambil memeluk violet.

"Mulai sekarang panggilnya mama ya" ucap violet mengelus surai milik kalea.

Kalea hanya mengangguk dipelukan violet.

Hendra tersenyum menatap dua wanita yang ia cinta saling berpelukan, itu adalah hal terindah di hidupnya, rasa lelahnya seolah hilang saat itu juga.


























Stefani dan jiandra berada di sebuah cafe.

"Minggu depan kita nikah" ucap jiandra kepada Stefani yang duduk di depannya.

Stefani pun mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu udah lupain Hendra kan?" Tanya jiandra.

Stefani menatap jiandra.

"Ngomong apa sih, aku sekarang cuma cinta kamu" ucap stefani.

Jiandra hanya menanggapi dengan senyum tipis.

"Aku ngerasa bersalah sama om maleo, kita bohongin dia" ucap jiandra.

Stefani tersenyum lalu menggenggam tangan jiandra yang berada di atas meja.

"Pilihan om maleo salah, kalo aku nikah sama Hendra, Hendra gak bahagia, kamu juga akan tersakiti kan?" Ucap Stefani.

Jiandra mengangguk, ada benarnya juga ucapan Stefani.

Stefani hamil anak jiandra? Itu semua bohong, jiandra adalah pria baik ia tidak akan melakukan hal bejat itu.

Itu semua ide Stefani ia ingin membatalkan perjodohannya dengan Hendra, karena wanita itu sadar bahwa sebuah cinta tidak bisa dipaksakan.

Stefani juga tau bahwa jiandra mencintai nya, jiandra selalu memberinya perhatian kecil, itu membuktikan bahwa pria itu tulus kepadanya.
























TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang