Maleo duduk di meja kerjanya, ia membaca map yang berisikan informasi penting tentang kalea.
Ia mulai mencari tahu tentang kalea dma mengumpulkan data wanita itu semenjak bertemu di restoran kala itu.
"Kalea Kinantan, Seorang dokter di rumah sakit jiwa"gumamnya membaca inti dari data tersebut.
Maleo meletakkan map itu, ia berniat ingin menemui kalea, ia penasaran juga dengan wanita itu.
Kalea duduk di meja kerjanya sambil menatap undangan pernikahannya dengan Hendra yang sebentar lagi dilaksanakan.
"Pagi dok, ini data psikoterapi hari ini" ucap suster Clarissa memasuk ruangan kerja kalea dan menaruh map yang ia bawa di atas meja kalea.
"Terimakasih" ucap kalea sambil tersenyum manis.
Suster Clarissa tersenyum lalu ikut melihat undangan yang berada di tangan Kalea.
"Pak Hendra anaknya Bu violet?" Tanya Clarissa kepada kalea.
Kalea mengangguk antusias.
"Kalian pasangan yang cocok, pasti saling menyayangi satu sama lain" ucap Clarissa kepada kalea.
"Pasti" lirih kalea.
"Kalau begitu saya pergi dulu, permisi" pamit suster Clarissa lalu meninggalkan ruangan kalea.
Senyum kalea sedikit luntur ia takut kalau benar, jika Hendra belum bisa melupakan masa lalunya.
Tak berselang lama suster Clarissa keluar, pintu kembali diketuk.
"Masuk" perintah kalea.
Pintu dibuka menampakkan sosok pria yang berjalan menuju kalea, kalea sudah mengenal orang itu, ia adalah maleo, calon ayah mertuanya.
Kalea berdiri lalu membungkuk memberi salam kepada maleo.
Maleo sedikit tersenyum melihat calon menantunya itu, ternyata ia adalah wanita yang sangat sopan.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya kalea dengan sopan kepada maleo.
"Saya mau berbicara sesuatu" ucap maleo.
"Silahkan duduk" ucap kalea mempersilahkan maleo duduk di sofa yang berada di ruangannya, ia pun juga ikut duduk di sofa, posisi keduanya berhadapan dengan meja yang berada di tengah mereka.
"Kamu akan menikah dengan putra saya, saya tau kamu wanita baik dan terhormat, saya merestui kalian" ucap maleo.
Kalea mengangguk menanggapinya.
"Dan saya juga meminta bantuan kepada kamu" ucap maleo.
Kalea menatap pria itu,"bantuan apa ya?"
"Saya ingin berubah, saya ingin memperbaiki hubungan saya dengan anak dan istri saya. Saya yakin kamu pasti tau tentang kami" ucap maleo.
Kalea mengangguk,"saya akan mengatur rencana dan membujuk Hendra dan Tante violet" ucap kalea.
Maleo tersenyum,"kamu memang wanita yang baik dan pantas untuk anak saya"
Kalea tersenyum malu.
Hendra berjalan di lantai rumah sakit, ia buru-buru datang saat kalea menelponnya dan mengatakan ada hal penting.
"Kalea kemana?" Tanya Hendra kepada suster yang lewat.
"Dokter kalea berada di ruangannya" ucap suster itu lalu beranjak pergi.
Hendra melangkahkan kakinya, ia berjalan menuju ruangan kalea.
Cklek
Tanpa mengetuk Hendra membuka pintu ruangan itu, dua orang yang berada di dalam kini menatap Hendra yang berada di ambang pintu.
Hendra terkejut melihatnya, ia juga menatap tajam ke arah maleo.
Hendra berjalan menuju sofa tempat maleo dan kalea duduk.
"Kamu di apain sama orang ini?" Tanya Hendra kepada kalea sambil menunjuk maleo.
"Papa gak ngapa-ngapain aku ndra" ucap kalea.
"Hendra saya mau berbicara sama kamu dan ibumu" ucap maleo.
Peria itu memegangi sebelah pundak sang putra.
Hendra menurunkan tangannya,"bicara apa lagi?"
Kalea sedikit panik melihat Hendra yang sangat lantang dan membentak maleo.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romancesebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...