Brisbane

1.6K 94 6
                                    

Hendra sedang berjalan di bandara saya sudah mendarat dengan aman.

"Udah Lo gak usah banyak pikiran ntar gue bantu cari" ucap jiandra kepada Hendra yang berjalan dengan tatapan kosong.

Hendra tersenyum lalu mengangguk.

"Hendra" panggil Stefani menghampiri Hendra dan dua co-pilot juga sahabatnya itu.

"Besok anterin gue ya" ucap Stefani kepada Hendra.

"Saya sibuk" jawab Hendra dengan nada yang dingin.

"Tapikan besok free" ucap Stefani.

"Besok sudah ada acara lain" ucap Hendra.

Stefani kini hanya diam ia tidak berani membantah jika Hendra sudah menolak dengan berbagai cara.







Kalea berjalan di sebuah bandara menunggu orang suruhannya datang.

"Dengan mbk kalea" ucap seseorang yang baru datang

Kalea tersenyum,"iya"

"Mari saya antar ke apartemen" ucap orang sambil membantu membawa koper milik kalea dan memasukkannya kedalam mobil.







Kalea membuka pintu apartemen miliknya.

Kalea memiliki apartemen di Australia, itu pemberian mendiang ayahnya, ia pergi ke Australia juga untuk mengecek perusahaan milik ayahnya itu, kalea jarang mengurus perusahaan itu, ia lebih fokus menjadi psikiater, dan ia menyerahkan perusahaan itu kepada rekan ayahnya dulu bisa dibilang orang kepercayaan.

Kalea duduk di atas ranjang berukuran cukup besar itu.

"Banyak kenangan" ucap kalea mengingat dulu waktu libur sekolah orang tuanya selalu mengajaknya berlibur dan menginap di apartemen ini.

Tok tok

Suara ketukan pintu membuat kalea bangkit dari duduknya dan menuju pintu.

Cklek

Pintu dibuka menampakkan orang suruhannya tadi, Joni.

"Ini dompetnya ketinggalan" ucap Joni menyerahkan dompet kepada kalea.

Kalea melihat dompet itu, lalu ia menerimanya.

"Terimakasih Jon" ucap kalea.

"Ya sudah saya permisi" ucap Joni tersenyum kepada kalea lalu ia pergi dari sana.

Joni, ia adalah orang yang bekerja di perusahaan milik ayahnya juga.

Kalea menutup pintu apartemen lalu ia kembali menuju ranjang dan duduk disana sambil memandangi dompet ditangannya itu.

"Orang itu nyariin gak ya" monolog kalea.








Hendra masuk ke apartemen miliknya, ia melepas kancing seragamnya.

Ting.

Punyi ponsel miliknya membuat atensi Hendra menuju keponsel itu.

Rumah sakit
Besok waktunya anda berkunjung bukan?

Me
Iya besok saya akan kesana
Send

Hendra tersenyum mengingat hari esok dirinya akan bertemu dengan wanita yang sangat berarti bagi hidupnya.







Kalea berjalan-jalan mencari udara di malam hari, dinginnya Brisbane membuatnya merasa nyaman dan tenang.

Kalea mendekati tepi kolam yang cukup luas dan memantulkan cahaya bintang dan bulan malam ini.

Kalea kembali tersenyum mengingat dulu dirinya akan memakan ice cream sambil melihat air kolam ini bersama kedua orang tuanya.

Sekarang tidak lagi ia hanya bisa melihatnya sendiri.

Ini sudah 1 tahun setelah kematian kedua orang tuannya yang diakibatkan sebuah kecelakaan pesawat.

Kalea sebenarnya agak takut naik pesawat namun ia tidak lagi karena ia menyadari, kalau dia takut siapa yang akan melihat perusahaan ayahnya di Brisbane itu. Ia sudah hidup sendirian sekarang, tidak mempunyai siapa-siapa lagi.

Ting

Bunya ponsel di saku jaketnya. Kalea cepat-cepat mengecek benda pipih itu.

Joni
Mau makan malam apa?"

Me
Aku mau nyari makan sendiri
Send

Joni
Apartemen kok kosong?

Me
Lagi jalan-jalan di sungai beribane nanti sekalian makan di restoran
Send

Joni
Ok, nikmati udara dingin malam ini, jangan lupa memakai jaket untuk menjaga kesehatan

Me
👍

Kalea Kembali memasuki benda pilih itu di jaket tebal miliknya, lalu mengeratkan tubuhnya karena udara sekarang semakin dingin.


TBC

Joni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joni

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang