pantai 2

493 35 0
                                    

Hendra dan kalea berada di pantai sore hari ini, keduanya berdiri menatap matahari yang mulai tenggelam juga awan di sekitarnya yang berwarna oranye.

"Aku gak nyangka, papa sama mama bisa baikan" ucap Hendra kepada kalea yang bersandar di dada bidangnya.

Posisinya mereka berpelukan dan menatap matahari.

Tidak ada jawaban, Hendra pun melepas pelukannya dan menatap kalea, kalea membalas tatapan Hendra dengan wajah datar.

"Kamu sakit?" Tanya Hendra menatap wajah kalea.

Kalea hanya menampakkan wajah datar dan membuang pandangan tanpa melirik Hendra.

"Kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba diam?" Tanya Hendra sedikit panik.

Kalea tidak menjawab.

Hendra mengguncang tubuh wanita itu.

Kalea menampar Hendra, Hendra terkejut, tamparan itu sedikit keras membuat wajahnya menengok ke samping.

Hendra memegangi pipinya yang terasa perih, ia menatap kalea tidak percaya, wajah kalea menampakkan amarah.

"Kamu kenapa?" Tanya Hendra, suaranya masih lembut walaupun habis ditampar kalea.

Kalea pun memukul pelan pundak Hendra, membuat Hendra meringis kesakitan, ia menghentikan kedua tangan kalea yang memukulinya.

"Hai kamu kenapa sayang?" Tanya Hendra mantap mata kalea.

Kalea menatap Hendra marah,"kamu tuh jahat!"

"Aku kenapa?" Tanya Hendra bingung.

"Kamu selalu Deket sama Liz belakangan ini, aku cemburu tapi kamu gak mau bujuk aku!" ucap kalea, ia memalingkan wajahnya sambil melipat tangan di depan dada.

Hendra hanya tersenyum tipis melihat wanita itu marah, terlihat menggemaskan saat kedua pipinya menggelembung.

"Kamu cemburu kan?" Goda Hendra.

Kalea kembali menatap hendra dengan tatapan tajam,"pake nanya lagi" ucap kalea.

Hendra meraih kedua tangan kalea untuk digenggam.

"Yaudah deh aku minta maaf ya kalea, kamu harus maafin aku, bentar lagi kita nikah loh" bujuk Hendra.

Kalea sedikit luluh, namun ia tetap berusaha agar tidak menjadi wanita yang mudah dibujuk.

"Nanti ketemu Liz pasti cuekin aku" ucap kalea.

"Ya nggak lah, kan kamu udah jadi istri aku" ucap Hendra.

"Kalo ketemu Liz nya nanti?"

"Nanti aku peluk kamu aja, biar dia gak buat kamu cemburu" bujuk Hendra.

Kalea masih marah.

"Kalo aku gak mau peluk?"

"Kenapa gak mau?"

"Waktu pacaran sama Liz pasti udah sering pelukan"

"Maunya apa hm? Cium?"

Kalea pun melepas tangan Hendra yang menggenggam tangannya.

Hendra menghela napas kasar, ia ingin menyerah untuk membujuk Wanita di depannya ini.

"Yaudah deh aku janji, kalo ketemu Liz kita menghindar" ucap Hendra.

"Terus?"

"Terus aku gak peduli lagi sama Liz" ucap Hendra.

Kalea sedikit tersenyum lalu mengangguk," ide bagus"

Hendra pun tersenyum akhirnya ia berhasil membujuk kalea.

"Kita baikan?" Tanya Hendra kepada Kalea.

"Setelah beli strawberry cake" ucap kalea.

Hendra pun memanyunkan bibirnya,"yaudah ayo beli" ajaknya.

Kalea menggeleng,"aku mau liat sunset dulu"

"Tapi sambil peluk aku ya?" Tawar Hendra.

"Gak ah" tolak kalea.

"Kenapa?" Tanya Hendra.

"Kan belum baikan, baikannya masih nunggu beli strawberry cake" ucap kalea.

"Gak mau, mau peluk sekarang" ucap Hendra merentangkan kedua tangannya ke arah kalea.

Kalea pun berlari menghindari, Hendra pun mengejar wanita itu, hingga terjadinya aksi kejar-kejaran disana.

Hendra tertawa melihat kalea yang tertawa bebas saat ini, wanita itu terlihat sangat bahagia.

"Ya kena" ucap Hendra memeluk kalea dari belakang, ia menenggelamkan wajahnya di leher kalea.

Kalea tertawa karena geli.

Mereka pun tertawa dan bahagia saat ini, dunia terlihat sangat menyenangkan bagi keduanya.

"Kamu itu awan, aku langit" ucap Hendra memeluk kalea dari belakang, kedua menatap matahari yang tenggelam.

"Kenapa bisa gitu?" Tanya kalea menyeder ke dada bidang Hendra.

"Lanjutannya kalo kita udah nikah ya" ucap Hendra.





























TBC

love plane •heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang