Malam hari tiba, bintang yang indah menghiasi langit agar tidak terasa sepi, rambulan pun ikut menerangi bumi.
Kalea mendongak dari atas balkon yang berada di kamarnya juga kamar Hendra.
Tok tok
"Kak kalea ayo makan" ajak asya dibalik pintu kamar yang masih tertutup.
"Iya nanti" ucap kalea.
Suara langkah kaki milik asya perlahan menjauh.
Kalea tidak ingin makan malam ini, ia merasa tidak nafsu, jadi ia memutuskan untuk dibalkon.
Tangan kalea bergerak mengelus perutnya yang mulai membuncit.
"Mama kangen papa" ucap kalea menatap perutnya itu.
Kalea menginginkan Hendra ada disampingnya mendampinginya dikehamilannya, ia sangat membutuhkan Hendra.
Kalea menatap ke bawah, sebuah mobil mewah yang tak asing lagi memauksi halaman rumahnya, mobil itu berhenti dan sosok pemilik keluar dari sana, itu senan.
Kalea mengernyitkan alisnya bingung, tumben sekali senan datang ke rumahnya saat malam hari.
Tok tok
Pintu diketuk, kalea pun berjalan menuju pintu, ia melihat asya.
"Kak senan datang" ucap asya.
Kalea pun mengangguk.
Keduanya pun berjalan menuruni tangga untuk menghampiri senan yang berada di lantai bawah.
Senan yang duduk di sofa beralih menatap ke arah kalea dan asya yang menuruni tangga.
Kalea berjalan lalu duduk di sofa depan senan.
"Tumben kesini malam-malam, ada apa?" Tanya kalea kepada senan.
"Gue mau ajak Lo keluar" ucap senan.
"Kemana?"
"Udah Lo ikut aja, pasti Lo suka"
Kalea menggangguk.
"Biar saya ambilkan jaket" ucap asya kepada kalea.
Asya pun bangkit dari sana untuk menuju kamar kalea, dan mengambilkan jaket untuk wanita itu.
"Perut Lo masih sakit?" Tanya senan kepada kalea.
"Udah gak" ucap kalea.
Senan pun mengangguk.
Asya turun dari tangga dengan membawa sebuah jaket yang akan ia berikan kepada kalea.
Kalea menerima sondoran jaket dari asya lalu memakainya.
"Gue sama kalea pergi, Lo jaga rumah" ucap senan kepada asya.
Asya mengangguk,"hati-hati" ucap asya kepada keduanya.
Kalea dan senan mengangguk kepada asya, lalu keduanya berjalan pergi.
Kalea duduk di sebuah restoran untuk memakan steak, begitu juga dengan senan yang duduk di hadapannya ia juga menikmati makanannya.
"Kamu cuma ngajak aku makan?" Tanya kalea kesal.
Senan menatap kalea lalu terkekeh kecil,"habis makan nanti kita ke tempat tujuan"
"Cake strawberry dulu ya?" Ujar kalea.
"Gak baik makan kek gitu malam-malam nanti gigi Lo ompong" ucap senan sambil terkekeh.
Kalea pun menggerutu kesal,"gak ya aku rajin sikat gigi"
"Iya nanti kita beli" ucap senan lalu melanjutkan makannya.
Kalea sudah selesai makan dari tadi, ia makan cepat sekali, padahal awalnya tadi ia menolak untuk makan.
Kalea mengedarkan pandangannya, hingga netranya menangkap sosok Hendra bersama seorang wanita yang tak lain adalah Liz, mereka sedang makan, bukan lebih tepatnya mereka diner.
Kalea menatap marah ke arah Liz yang menyuapi Hendra, mereka terlihat mesra dan serasi.
"Menurut Lo gim-" ucapan senan terpotong saat netranya menangkap kalea sedang melamun.
Senan mengikuti arah pandang kalea, ternyata kalea menatap Hendra dan seorang wanita.
Senan pun melambaikan tangannya didepan wajah kalea.
Lamunan kalea buyar ia menatap senan.
"Kenapa?" Tanya kalea pada senan.
"Lo cemburu ya?" Tanya senan balik.
"Gimana nggak" ucap kalea.
"Dia emang bener-bener sih" ucap senan ingin bangkit dengan emosi yang menggebu-gebu.
"Udah gak usah" ucap kalea menahan tangan senan.
Senan terus memberontak,"dia keterlaluan"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
love plane •heeseung
Romancesebuah kisah seorang pilot (hendra) dan psikiater (kalea) yang bertemu di bandara karena bertabrakan saat hendra terburu buru akhirnya dompetnya jatuh dan kalea yang diajak bertabrakan menemukan dompet itu namun saat ingin mengembalikan nya kalea ke...