|| 07. Ada Uang Ada Barang ||

1K 81 1
                                    

Di sebuah kamar yang berada di hotel suara lenguhan mendominasi permainan Panas diantara mereka, keduanya sudah bertelanjang bulat tanpa sehelai benangpun di tubuh mereka.

Suara desahan nikmat itu membuat hasrat Alex semakin meningkat, Alex menyeringai dan memposisikan juniornya di depan lubang merah milik seulgi.

"Aku akan membuatmu merasakan nikmatnya surga dunia sayang"

"Aaahhh!" Mereka sama-sama mendesah saat milik mereka menyatu.

"Aaaahh... Allexx ahh... Lebih dalam lagi sayyangg... Aaahh"

"Aaahh... Shhh.... Eenakk sayang... Ya yaa terusss ahhh!!" Ketika desahan seulgi semakin membuat alex semangat untuk terus memaju mundurkan miliknya dengan semakin kuat.

Alex semakin liar, suara desahan dari kedua mulut mereka mengisi sunyi nya kamar hotel yang kedap suara, sekeras apapun mereka mendesah tidak akan ada yang mendengarnya.

"Milikmu sangat nikmat seulgi ahhh..." Alex semakin memompa dan menekan dalam-dalam miliknya.

"Shh.... Aahh!! Ahh!! Ahh!!" Seulgi mendongak dengan terus mengeluarkan desahan nikmat, tangan Alex tidak tinggal diam ia membelai milik seulgi sembari pinggulnya maju mundur.

"Aaahh! Kenapa tubuhmu begitu candu, seulgi" desah Alex.

Permainan mereka semakin panas dan akan segera menemukan titik kenikmatan sebentar lagi, alex dan seulgi terus mendesah nikmat dengan nafas yang tidak karuan, permainan yang dilakukan seulgi membuat Alex merasa puas saat miliknya di hentakan bahkan memijatnya dengan manja. Lenguhan panjang dari keduanya sama-sama membuat malam ini terkesan panas.

"Aaa! Seulgi ahh!" Desah alex saat seulgi berhasil membuatnya puas dengan permainan tersebut.

"Aku ingin keluar, ah!! Ahh!! Shh.. ahh!"

"Kita keluarkan bersama sayang! Ahh!! Yaa terrus aah!!" Desah Alex, seulgi semakin mendesah saat miliknya merasakan kenikmatan seksual.

Mereka sama-sama sampai di puncak kenikmatan selama lebih dari satu jam bermain.

"Aahhh sayang" rancau mereka berdua saat merasakan cairan hangat itu menyentuh keduanya.

"Kenapa tubuhmu sangat candu, seulgi. Aku jadi semakin ingin bermain lagi denganmu" ucap alex.

"Aku tau tubuhku memang candu, jadi tidak heran kenapa banyak laki-laki yang menginginkanku" sahutnya sambil memakai bajunya kembali.

"Aku dengar-dengar kamu sudah menikah, tapi kenapa kamu malah berkhianat kepada suamimu sendiri?"

"Karena aku tidak mencintainya"

"Ck, aku yakin maksudmu tadi, kau hanya mencintai harta dari suami kamu itu, benarkan?"

Seulgi membalikkan tubuhnya lalu berjalan mendekati sisi ranjang, ia duduk di tepi dan menyingkirkan selimut yang menutupi seluruh tubuh Alex yang tidak memakai baju.

"Shh... Sial! Kau membangunkan gairahku lagi" desah Alex saat tangan seulgi memainkan junior miliknya yang besar.

Seulgi tersenyum puas. "Kau tau? Aku menikahi pria itu karena dia kaya raya, aku pikir hidup dengannya maka kehidupanku dan anakku akan berubah, dan ya aku bisa merasakan itu semua" ucapnya lalu memasukkan junior besar itu ke mulutnya dan menjilatinya seperti lollipop.

"Kau matre ya" ucapnya.

"Kau pikir di dunia ini kita tidak membutuhkan uang? Ck, saat kau membeli sesuatu maka kau harus menyiapkan uangnya terlebih dahulu, begitulah yang dimaksud ada uang ada barang"

"Kalo gitu, apa aku boleh memakai kamu terus? Aku akan bayar berapapun yang kamu mau"

"Minta saja nomor teleponku ke joy, aku siap membuatmu puas asal aku mendapatkan apa yang aku mau"

"Baiklah, aku setuju"

•••••••••

Sedangkan di rumah gaeun, sesuai keinginan mereka untuk mencicipi pancake yang dibuat oleh gaeun, kini sunghoon dan naeun sudah duduk di meja makan.

"Tadaaa pancake buatan Lee gaeun sudah jadi, silahkan di makan"

"Wah, ini pasti enak" ucap naeun.

"Pasti dong, aku percaya seratus persen ini enak" ucap gaeun.

"Bagaimana kalo nol nya di hilangkan satu?" Tanya sunghoon.

"Sepuluh dong? Aish, sunghoon-ah, kau meremehkan pancake buatanku?" Ketus gaeun.

Sunghoon hanya menghendikkan bahunya, Naeun yang melihat perdebatan keduanya akan segera di mulai hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudah hentikan, jangan berdebat, sebaiknya kita cicipi pancake buatan gaeun" ucapnya.

"Baiklah" sunghoon meraih sendok kecil dan mulai memakan pancake tersebut.

"Bagaimana rasanya? Enak kan?"

"Umm.. ini enak banget gaeun, sungguh, pancake buatan kamu memang harus di berikan jempol, ini benar-benar enak, benarkan sunghoon?"

"Aku setuju" ucap sunghoon mengangguk.

"Wah, terimakasih banyak, aku senang deh kalo kalian suka sama pancake buatan aku" tersenyum lebar.

"Gaeun-ah, kapan-kapan ajarkan aku buat pancake seenak ini, oke?"

Gaeun mengangguk. "Siap, aku akan mengajarkan kamu kapanpun yang kamu mau" tersenyum manis.

Setelah selesai mencoba pancake buatan gaeun, kini naeun dan sunghoon sudah harus pulang.

"Gaeun-ah, terimakasih untuk makanannya, sangat enak" ucap naeun.

"Sama-sama, lain kali akan aku buatkan lagi, kamu hati-hati di jalan ya, kabari aku jika sudah sampai di rumah" ucap gaeun. Naeun pun mengangguk.

"Yaa! Sunghoon, hati-hati bawa motornya, jangan ngebut apalagi bikin sahabatku lecet, awas saja kamu!" Ancam gaeun.

Sunghoon yang duduk di motor sportnya dan hendak memakai helm itu langsung menatap datar ke arah gaeun.

"Bawel!" Ucapnya.

"Bodo! Pokoknya hantarkan sampai depan rumah" sarkas gaeun.

Sunghoon memutar bola matanya malas. "Tanpa kamu suruh juga pasti aku akan menghantarkannya sampai depan rumah, kalo bisa depan kamarnya sekalian"

"Ihh itu mah maunya kamu!"

"Haha udah udah, gaeun aku pulang dulu ya"

"Baiklah, hati-hati di jalan" gaeun melambaikan tangannya saat naeun mulai naik ke motor sport milik sunghoon, mengingat bahwa sepulang sekolah naeun bersamanya naik mobil.

"Kami pulang ya gaeun!" Pekik naeun.

"Oke, hati-hati kalian berdua" ucap gaeun melambaikan tangannya. Motor sunghoon pun melaju pergi dari depan rumah gaeun.




















TO BE CONTINUED •

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang