|| 21. Pilihan Sulit - Terima ||

885 96 12
                                    

Sebuah taksi berhenti di depan pagar rumah di belakangnya ada satu mobil Toyota Agya mewah yang juga berhenti tidak jauh dari taksi yang berhenti di depannya.

"Terimakasih pak" Naeun turun dari taksi setelah membayar, ketika taksi itu pergi ia pun menatap ke arah mobil di belakangnya.

Haechan yang berada di dalam mobil tersenyum saat naeun melambaikan tangannya dan mengisyaratkan akan masuk ke dalam, dia pun mengangguk dan terus memperhatikan naeun yang melangkah masuk ke dalam rumah.

"Aku senang bisa melihat rumah ini kembali, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa bertemu dengan taeil, pria brengsek itu benar-benar membuatku kecewa begitu besar"

Haechan menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pergi dari sana sebelum ketahuan oleh taeil. Saat baru berapa jarak mobilnya berjalan sebuah mobil
Big MPV berjalan mendekati pagar rumah taeil. Mobil milik jaehyuk itu memasuki pekarangan halaman depan rumah taeil setelah satpam membukakan pintu masuk.

Sedangkan di dalam rumah, naeun mengerutkan keningnya saat melihat ruang tengah sudah ada taeil, seulgi dan jinsol yang duduk mengenakan pakaian rapih mereka.

Tapi tidak lebih menyakitkan saat memori nya kembali berputar melihat jinsol bersama kekasihnya, tidak, lebih tepatnya mantan kekasihnya sekarang. Sebisa mungkin Naeun berusaha bersikap tenang meskipun hatinya merasa sesak dan sakit, ingin rasanya ia meluapkan emosinya tapi dia juga sadar diri, di rumah ini tidak ada siapapun yang membelanya.

"Kau baru pulang? Bagaimana kencan kamu di hotel? Menyenangkan naeun-ssi?" Tanya jinsol.

"Maksudnya kak? Aku tidak pergi ke hotel, mungkin kakak salah liat"

"Ck, kamu selalu seperti itu naeun, kenapa kamu tidak mau jujur saja kalo kamu memang pergi ke hotel bersama seorang pria?" Naeun hanya merespon dengan senyum tipis.

"Ayah, apa ada tamu yang akan datang? Kenapa kalian memakai pakaian rapih seperti ini?"

Jinsol yang merasa di abaikan pun berdecak kesal.

"Yaa! Kenapa kamu mengalihkan pertanyaanku? Papa lihat sendiri kan? Biasanya seorang maling akan terus berbohong dan menghindar agar tidak ketahuan, jadi ucapan ku benar apa adanya kan?"

"Naeun, apa yang di ucapkan oleh jinsol itu benar? Kamu pergi bersama cowok ke hotel?" Tanya taeil.

"Kalo aku bilang tidak, memangnya ayah akan percaya denganku?" Taeil seketika diam.

"Kalo di pikir-pikir kembali, ayah tidak pernah membelaku sekalipun aku berkata jujur, jadi untuk apa aku harus menjawab pertanyaan seorang maling yang sesungguhnya, benarkan kak jinsol?" Lanjutnya sambil tersenyum smirk.

"Apa maksudmu?!" Pekik jinsol langsung berdiri.

"Yaa! Tidak usah marah-marah, kenapa kamu bersikap seperti sedang aku pergoki bersetubuh dengan pria lain?"

Taeil dan seulgi lantas membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan naeun, mereka berdua kompak berdiri menatap ke arah jinsol yang sedang berusaha menutupi ekspresi takutnya.

"Apa? Bersetubuh dengan pria lain? Apa maksud kamu Naeun?" Tanya seulgi.

"Tidak ma, jangan percaya sama omongan busuk Naeun! Itu semua tidak benar, aku bahkan tidak melakukan apapun" ucap jinsol membela diri.

"Kim Naeun, jangan pernah kamu memfitnah aku seolah-olah aku wanita murahan yang mau tubuhnya di sentuh sama pria lain!" Pekiknya.

"Naeun-ssi, ayah tidak suka kalo kamu berbohong yang tidak-tidak soal jinsol, anak ayah itu anak baik tidak seburuk dan semurahan yang kamu ucapkan tadi!" Bela taeil.

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang