|| 20. Hampir Ketahuan ||

827 88 2
                                    

Seulgi yang sendirian di rumah karena taeil belum pulang dan jinsol yang masih berada di luar rumah serta bibi yang mengambil izin libur karena sakit, kini mengambil kesempatan untuk menyelinap masuk ke dalam ruang kerja taeil dimana ada brangkas berisikan emas batangan dari 100 - 1000 gram, bisa di tebak akan sebanyak apa jumlah uang yang di dapatkan jika menjual semua emas tersebut.

"Ini kesempatan aku untuk mengambil dua emas milik taeil lalu menjualnya, kemudian uangnya akan aku pakai untuk berbelanja" gumamnya dengan pikiran licik.

Menekan beberapa kode untuk membuka kunci brangkas yang diberitahukan oleh taeil kini pintu berbentuk bulat itu terbuka dimana terpampang jelas emas-emas batangan itu hampir memenuhi brangkas, bahkan, jumlah miliaran uang juga tersimpan di sana.

"Aku memang tidak mencintainya, tapi karena hartanya saja aku ingin menikah dengannya, dasar pria bodoh" ucapnya tersenyum kecil.

Seulgi bergegas untuk segera mengambil dua emas batangan dari dalam brangkas taeil. Di pikirannya sudah menimbang-nimbang sekiranya barang-barang mahal apalagi yang akan dia beli setelah ini, pikiran licik terus menghantui pikirannya. Tanpa taeil tau bahwa semua uang yang ada di brangkas sering berkurang atau menghilang karena di ambil oleh seulgi, dan bodohnya di ruangan rahasia itu pula tidak di sediakan semacam cctv karena saran seulgi yang berhasil membodohi taeil.

Seulgi mengatakan kalo tidak akan ada yang berani masuk ke dalam rumah mereka dan seulgi menyakinkan taeil bahwa semua harta milik pria itu akan aman dan taeil mempercayainya begitu saja.

"Sedang apa kamu?"

Sontak seulgi tersentak kaget ketika tangannya baru memegang dua emas tersebut, taeil pria itu baru saja pulang dari pertemuan dengan klien dan mendapati ruangan miliknya terbuka, saat ia merasa curiga siapa yang memasuki ruangan berisikan harta-harta miliknya itu tanpa izin bertapa terkejutnya dia saat melihat seulgi berada di sana.

"Sedang apa kamu seulgi?" Dengan perasaan takut, seulgi berusaha tenang dan berbalik badan.

"Papa, kamu sudah pulang? Ngagetin aku aja deh"

"Aku sedang bertanya sama kamu, sedang apa di ruangan ini?" Seulgi menelan Saliva nya kasar, ia bisa melihat nada dingin dengan wajah taeil yang datar.

"A-aku..... Aku tidak ngapa-ngapain kok, ta-tadi tuh... Tadi aku masuk ke sini mau bersih-bersih, dan kebetulan aku sekalian mau cek brangkas kamu apa masih sama atau berkurang, tidak ada salahnya kan buat di cek?"

Taeil tetap diam dengan wajah datarnya. Atmosfer tiba-tiba saja berubah dingin dan menegangkan untuk seulgi, ia takut jika taeil justru bertambah curiga kepada dirinya karena berani masuk tanpa izin.

"Baiklah, cepat keluar karena ada yang ingin aku bicarakan sama kamu dan jinsol"

"Tentang apa?"

"Naeun, pokoknya tunggu aku di bawah dan suruh jinsol cepat pulang, mengerti?"

Seulgi mengangguk sambil tersenyum. "Baik sayang, aku akan menelepon anak itu, ya sudah kamu mandi dulu ya aku akan siapkan air hangat untuk kamu"

"Terimakasih sayang, kamu memang istri aku yang luar biasa, ya sudah aku ke kamar duluan" seulgi mengangguk.

Dia pun bisa bernafas lega karena rencananya untuk mengambil emas milik taeil tidak ketahuan oleh pria itu. Jika taeil berhasil memergokinya membawa emas miliknya mungkin seulgi dan jinsol akan di usir dari rumah miliknya, mereka bercerai dan hidup kembali menjadi miskin.

"Huft... Hampir ketahuan" gumamnya membuang nafas lega.

Beberapa jam kemudian, mereka bertiga sudah berkumpul di ruang tengah, jinsol yang di telepon seulgi pun sesekali menautkan alisnya bingung saat melihat wajah taeil yang begitu datar.

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang