Di sisi lain, keempat motor sport itu berhenti di sebuah komplek perumahan. Mereka semua mematikan mesin motor dan melepaskan helm masing-masing.
"Yaa! Jaden, kenapa berhenti?" Tanya Arthur mewakili mereka.
"Sebentar" mereka saling melirik dan mengangkat bahu seolah tidak mengerti dengan apa yang di lakukan Jaden yang saat ini sedang membuka tas ranselnya.
"Bisa-bisanya aku tidak menyadari kalo dari tadi jaden bawa tas ransel di pundaknya" ucap kevin menggeleng meruntukki kebodohan dirinya.
"Alatmu berbunyi sangat keras jaden, apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya jun.
"Sepertinya begitu, biar aku mengeceknya sebentar" sahut jaden.
Ketiga pria itu mendongak ke atas saat drone buatan jaden terbang di langit. Serius memperhatikan alat tersebut semakin berbunyi.
"Aku menemukannya" ketiganya langsung turun dari motor dan mendekati jaden. Sebuah layar dari kamera drone miliknya menunjukkan salah satu rumah yang besar tepatnya plat mobil yang mereka cari.
"Tunggu, ini kan plat mobil yang Arthur temuin itu" ucap jun.
"Kau seriusan?" Tanya kevin.
"Benar, ini plat mobil yang aku selidiki selama ini" ucap Arthur.
"Lihat ini, seorang wanita keluar dari dalam rumah" ucap jaden, mereka kompak melihatnya bersama.
Kevin mengerutkan keningnya saat wajah wanita memakai piyama tidur itu terpampang jelas.
"Apa dia salah satu dari orang yang di ceritakan mama padaku? Kalo benar, berarti dia salah satu dari sahabat dekatnya tante adara" batin kevin.
"Arthur, kamu masih ingat empat nama teman dekatnya tante adara kan?" Tanya jun.
Arthur mengangguk. "Aku mengingatnya, dia salah satunya, nama dia Son Seung-wan atau akrab dipanggil wendy seorang model majalah terkenal, menurut orang-orang yang mengenal sosok wendy, dia adalah wanita yang baik, penurut, sopan dan sangat ramah"
"Orang sebaik dia apa mungkin ikut terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap tante adara?" Tanya kevin.
"Tidak ada yang tidak mungkin kev, tujuan kita juga untuk menyelidiki bukan menuduh, belum tentu juga kalo wanita ini yang membunuhnya, bisa saja dia jadi saksi atau menyembunyikan sesuatu yang belum berani di ungkapkan"
"Benar kata Arthur, kita di sini untuk menyelidiki saja, kalo memang bukan dia pembunuhnya. Ya. Coba saja untuk mencari tahu darinya" ucap Jaden.
Kevin mengangguk-angguk mengerti..
"Lalu sekarang bagaimana? Kita datangi saja langsung rumahnya dan bertanya kepadanya" ucap kevin.
"Kamu mau dia mencurigai kita berempat?" Tanya Arthur.
"Aish, lalu maunya kalian apa? Kalo kita diam terus begini juga tidak akan menemukan titik penjelasannya"
"Kita pulang sekarang" ucap jun. Mata Kevin spontan membulat.
"Pulang? Yaa! Hanya begitu saja? Aish, kalian sebenarnya niat tidak si untuk membantuku menyelidiki kasus ini huh?"
"Cerewet! Sudah pasti kami niat untuk membantumu" ketus jaden.
"Terus?" Tanya kevin sinis.
Mereka bertiga memutar bola matanya malas.
"Drone milik Jaden di lengkapi dengan box penyimpanan kamera mini, dimana kamera-kamera kecil itu keluar dari perut drone dan terbang ke arah target. Bukan itu saja, kamera kecil itu di lengkapi dengan sistem alat pendengaran dimana dari jarak yang jauh sekalipun kita masih bisa mendengar obrolan dan suaranya, mengerti?" Jelas jun panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Is His Life • Yoon Jaehyuk
Fanfiction'dark is his life' Kehidupan gelap yang dijalani seorang pria bernama lengkap Yoon jaehyuk, selalu di pertemukan dengan adegan berbau darah dan pembunuhan yang sadis. Pria yang tidak mengenal rasa takut itu terlahir menjadi sosok seorang iblis jaha...