Kevin dan ketiga temannya mulai memasuki area gudang, mereka dengan pelan-pelan dan berhati-hati masuk ke dalam dan menyiapkan senjata yang sudah mereka siapkan.
Jun dengan tongkat baseball miliknya, Arthur dengan sarung tangan yang di desain memiliki duri tajam seperti pisau, dan jaden yang tidak perlu memakai alat apapun karena ia jago bela diri, kevin sendiri pun hanya membawa pistol di saku celana belakangnya.
"Sepi sekali" ucap Arthur melirik seluruh ruangan.
Debu, tanah bahkan puing-puing bangunan tergeletak di lantai dan lampu yang sepenuhnya mati membuat penglihatan mereka begitu minim, hanya cahaya dari luar yang menerobos masuk melalui lubang jendela yang sudah tidak ada kacanya. benar-benar bangunan yang sudah terbengkalai.
"Aku tidak pernah berpikir kalo gudang ini begitu luas dan memiliki beberapa ruangan" ucap Jaden.
"Sebentar" Kevin menghentikan langkahnya lalu merogoh saku celananya dan menyalahkan senter dari ponsel.
"Dari tadi harusnya" sinis jun, kevin terkekeh sambil menggaruk tengkuk lehernya.
"Baru ingat" ucap kevin.
"Udah jangan berdebat, terus sekarang kita harus kemana? Di sini terlalu banyak ruangan" ucap jaden.
"Jun, cek di internet tentang gudang di Incheon, sepertinya ada sesuatu yang bisa kita temukan terutama seluk beluk dari gudang ini" ucap Arthur, jun mengangguk.
Tangan Jun mulai mengetik di keyboard ponsel, matanya begitu serius untuk mencari tahu tentang gudang tersebut.
"Ketemu" ucapnya, sontak mereka semua merapat mendekati jun.
"Gudang ini belum lama di bangun, di sini tertulis tahun 2019 dan berhenti beroperasi tahun 2020, awalnya gudang ini di pakai untuk menyimpan barang-barang penting seperti hasil penelitian laboratorium, berkas-berkas perusahaan dan barang yang akan di kirim ke luar negeri"
"Tapi harus berhenti beroperasi karena ada sebuah kejadian dimana pemilik gudang ini di bunuh tragis dan jasadnya di gantung di salah satu ruangan bernomor 7, tidak lama berita itu viral kemudian gudang ini di bakar oleh seseorang"
Mereka berempat saling memasang wajah penasaran sekaligus heran, siapa penjahat yang membunuh dengan tragis bahkan sampai membakar gudang.
"Di sini sama sekali tidak di jelaskan siapa pembunuhnya" ucap jaden.
"Tanggal pembuatnya juga sama hanya beda tahun saja" ucap Arthur.
"Benar, 07 - 08 - 19 itu tanggal dimana gudang ini berhasil di bangun, kemudian berhenti beroperasi pada tanggal 07 - 08 - 20. Itu berarti jaraknya setahun" ucap kevin.
"Aneh, apa kalian tidak berpikiran yang sama sepertiku?" Tanya Arthur.
Jun memutar bola matanya malas. "Yaa! Kenapa repot sekali memikirkan tentang gudang ini, bukankah tujuan kita buat menyelamatkan kak Naeun?"
Takk!!
"Aduhh... Aish, Jaden!!" Pekik jun mengusap kepalanya yang habis di pukul jaden.
"Bodoh, justru tanggal yang di sebut sama kevin itu petunjuk buat kita nemuin keberadaan kak naeun"
"Huh? Maksudnya gimana?"
"Wajah saja tampan tapi otak bodoh!"
"Yaa! Apa katamu Arthur!" Spontan Jaden langsung membekap mulutnya jun.
"Suara, kalian dengar juga?" Tanya kevin, mereka berdua mengangguk.
"Ayo bersembunyi"
Mereka semua bersembunyi dibalik ruangan tidak berpintu di sebelah kanan, gerak langkah sepatu semakin terdengar semakin dekat dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Is His Life • Yoon Jaehyuk
Hayran Kurgu'dark is his life' Kehidupan gelap yang dijalani seorang pria bernama lengkap Yoon jaehyuk, selalu di pertemukan dengan adegan berbau darah dan pembunuhan yang sadis. Pria yang tidak mengenal rasa takut itu terlahir menjadi sosok seorang iblis jaha...