|| 41. Pembalasan Dendam ||

744 100 4
                                    

Brukkk!!

"Aku mohon hentikan"

Wajah naeun sudah di penuhi dengan luka lebam dan bercak darah di pelipis dan sudut bibirnya, semenjak di bawa menjauh dari Seoul dirinya sudah di kurung di gudang kosong yang pengap tidak ada udara.

Tubuh Naeun begitu lemas dan tidak memiliki tenaga setelah di perlakukan kasar oleh seulgi, jinsol dan teman-temannya.

"Payah sekali haha" sindir jinsol.

"Yaa! Berdiri kamu!" Paksa seulgi tanpa ampun meskipun kondisi naeun sudah benar-benar buruk.

"Tolong hentikan, aku mohon ma"

"Cih, jangan memanggilku mama, aku bukan mama kamu!!" Bentak seulgi.

"Jinsol, bawa benda itu dan berikan ke mama"

"Oke ma" Jinsol tersenyum devil ke arah naeun yang sudah mendapatkan banyak luka di wajahnya.

Tiba-tiba naeun membelalakkan matanya lalu menggeleng pelan menatap sebuah pisau lipat yang di keluarkan oleh Jinsol dan di berikan kepada seulgi.

"Ma-mau apa kalian dengan pisau itu?"

"Haha mau apa? Yaa! Memangnya apa menurutmu, Hem?"

"To-tolong... Jangan ma, naeun mohon"

"Ja-jangan lagi, aku mohon ma"

"Kenapa? Kamu takut? Tenang saja, aku tidak akan melukai kamu.... Anakku haha"

Naeun hanya bisa menggeleng sambil menangis pelan, sedangkan seulgi, jinsol dan yang lainnya tertawa renyah seolah-olah ekspresi naeun sangat lucu untuk mereka tertawakan.

"Ma... Aku mohon" kesekian kalinya naeun mengatakan hal yang sama dan di respon gelak tawa oleh seulgi.

"Aku suka melihat kamu memohon sambil menangis ketakutan seperti ini sayang, tapi.... Mau sampai kamu bersujud sekalipun aku sama sekali tidak perduli haha"

"Akh" Ringis Naeun mendongak ke atas saat seulgi mencekik lehernya, bahkan, menekan luka goresan di pipi kanan naeun hingga mengeluarkan banyak darah.

"Aaarghhh... Sa-sakit."

Tes

Darah segar terus mengalir keluar dari luka sayatan pisau di pipi naeun saat di tekan oleh seulgi.

"Sa-sakit ma hiks" ucap naeun dimaa ia harus merasakan sesak akibat cekikan di lehernya dan di tambah sensasi perih saat luka tersebut di tekan begitu kuat.

"Teruskan tante, kalo perlu sampai darahnya habis" ucap Jinny.

"Benar tuh tante, aku ingin melihat gadis ini menangis kencang karena rasa sakit" ucap jiwoo.

"Ya. Aku juga menginginkan hal itu terjadi haha" sahut seulgi semakin mengencangkan cekikikan di leher naeun.

Tidak menghiraukan ucapan serta rintihan naeun mereka justru tertawa menyaksikan bagaimana naeun di siksa oleh seulgi.

"Aku benar-benar membenci kehidupan kamu, asal kamu tau saja, kematian mama kamu adalah ulahku sendiri haha"

Naeun terkejut akan pengakuan dari seulgi yang tiba-tiba itu, dia bahkan tidak bisa menyembunyikan air matanya yang sudah mengalir deras di pipi.

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang