|| 16. Kecurigaan Naeun ||

897 80 6
                                    

Di depan kelas jinsol, dirinya dan keenam temannya itu tertawa puas setelah melakukan perbuatan buruk mereka terhadap naeun di toilet. Bukan karena alasan tapi memang kerena mereka sama-sama tidak menyukai kehadiran naeun di hadapan mereka.

Sedikit gila bagi sebagian orang ketika seseorang tidak melakukan kesalahan ataupun mengganggu orang lain justru menjadi bahan kebencian tanpa alasan yang jelas.

"Wow. Tadi benar-benar membuatku puas, lihat bagaimana gadis itu meringis sambil menahan air matanya? haha, sungguh kasihan sekali dia" ucap jiwoo tertawa.

"Benar, aku puas sekali menamparnya" tutur Lily.

"Yah. Kita melakukan pekerjaan yang baik hari ini, setidaknya rasa kesal ku terbalaskan berkat kalian, terimakasih banyak" ucap jinsol tersenyum.

"Sudahlah, kita membantumu memang karena naeun pantas untuk mendapatkannya, jujur saja, aku selalu kesal ketika semua guru membangga-banggakan dirinya di depan semua murid" ketus kyujin.

"Terutama aku, sangat menbenci gadis itu hanya karena hampir semua guru membanding-bandingkan naeun dengan murid lain, cih" ucap jinni.

"Tapi, apakah ini tidak terlalu kelewatan? Maksudku, apa harus seperti ini?" Tanya sullyoon, diantara mereka memang sullyoon terbilang masih memikirkan perasaan orang lain meskipun ia juga ikut-ikutan untuk melukai.

"Yaa! Sullyoon, kau mau membela gadis itu? Ingin mengasihaninya, begitu?" Sarkas Jinsol.

"Tidak, bukan seperti itu, hanya saja ada sedikit rasa kasihan untukku, Yah. Walaupun aku juga ada rasa kesal dengan naeun" ucap sullyoon.

"Ck, sullyoon dengar, untuk apa kamu mengasihani gadis seperti anak cupu itu huh? Kalo kamu merasa kasihan sana pergi saja dan berteman sama mereka, tidak usah sama kami" ucap jinsol sedikit mengancam.

"Yaa! Lagian juga kamu ikut-ikutan membully dia sejak lama, jadi jangan berlaga memiliki perasaan kasihan untuknya" sinis haewon.

"Kalo kau ingin berkhianat dari kami yasudah, terserah! Tapi ingat, jangan harap kamu akan tenang" ancam kyujin tersenyum tipis.

Sullyoon menghela nafas panjang sambil memutar bola matanya malas. "Baiklah-baiklah, aku tidak akan berkhianat dari kalian"

"Awas saja sampai kamu berani macam-macam di belakang kami, sullyoon" ucap Lily mengancam.

"Yaa! Kim jinsol!!" Mereka menoleh bersama ke arah sunghoon yang datang dengan wajah marah.

"Park sunghoon, ada apa?" Tanya jinsol melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalian yang melukai Naeun kan?! Ngaku!" Sarkas sunghoon.

"Kalo iyah kenapa? Apa urusannya denganmu?" Tanya jinsol.

"Oh atau jangan-jangan, kamu menghampiri kami ke sini mau memberikan perhitungan karena sudah melukai naeun? Benar seperti itu kan?" ucap jinni.

"Ck, apapun itu terserah! Yang jelas sekarang, kalian bertujuh harus minta maaf sama Naeun!" Sarkas sunghoon.

"Bagaimana kalo kami tidak mau, hem? Apa kamu akan melaporkan kami ke dekan?" Ucap Kyujin.

"Yaa! Kau harus ingat, universitas ini milik keluarga oh, yang berarti papa nya haewon merupakan pemilik kampus ini, sedikit saja kamu berani macam-macam akan kami buat kamu di keluarkan dari kampus" seru jiwoo.

Bukannya takut, justru tatapan remeh dengan senyum devil itu muncul di wajah tampan sunghoon.

"Oh ya? Lalu kenapa kalian yang bangga? Bukankah kampus ini milik keluarga oh, papa nya haewon, itu berarti bukan milik kalian juga, yang jelas sekali adalah kalian juga bisa dikeluarkan dari kampus karena sudah membully orang yang tidak bersalah"

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang