|| 22. Apartemen - Kehidupan Baru ||

1.1K 101 5
                                    

Setelah beberapa menit di tinggal, taeil beranjak berdiri begitupun dengan jinsol dan seulgi. Dengan perasaan cemas taeil mencoba tetap tenang saat melihat jaehyuk berjalan bersama naeun.

"Tuan, sekali lagi saya minta maaf atas sikap anak saya naeun kepada anda"

"Tidak apa-apa, saya justru tidak keberatan dengan sikap nya seperti itu. Jadi, Naeun, bagaimana dengan kesepakatan kita tadi?"

"Kesepakatan?" Tanya jinsol bingung.

"Iyah, kesepakatan kalo aku menerima semua ini dan tinggal bersama dia" ucap naeun.

"Apa?! Jadi kamu menerimanya Naeun?" Tanya seulgi.

"Iyah, kenapa ma? Apa mama berharapnya kak jinsol yang harusnya di jual sama papa? Begitu?"

"Bu-bukan.... Ta-tapi"

"Baiklah, semuanya sudah lunas ya tuan taeil, uang nya akan di berikan oleh sekertaris saya dan sesuai perjanjian maka anak anda kim naeun akan menjadi milik saya"

"Tu-tunggu sebentar, papa apa tidak bisa kalo aku saja jangan Naeun? Maksudku, aku rela kok di jual asal perusahaan papa selamat" ucap jinsol.

"Jinsol-ssi, papa minta maaf ya, tapi ini sudah menjadi kesepakatan kami berdua, Naeun lah yang akan menjadi bayarannya" ucap taeil. Jinsol memutar bola matanya malas.

"Kalo gitu beri aku waktu sebentar untuk merapihkan barang-barangku dulu" ucap naeun.

"Tidak perlu, kamu tidak perlu membawa apapun dari sini"

"Lho, tapi kan--"

"Aku tidak suka di bantah, jadi sebaiknya masuk ke mobil dan kita pergi malam ini, tuan taeil saya pamit dulu, selamat malam"

"Malam tuan jaehyuk, terimakasih banyak"

Ketika jaehyuk melangkah keluar dari rumah di susul hyunsuk, jihoon, mashiho, Asahi, yedam dan junkyu.

"Tuan, ini koper berisikan uang milik anda, silahkan di buka" ucap mashiho. Taeil pun mengangguk dan membuka isi koper tersebut.

Bertapa terkejutnya mereka saat terpampang jelas jumlah uang yang banyak di hadapan mereka.

"Really? Ini semua uang?" Tanya seulgi.

"Benar, ini uang dari tuan jaehyuk, silahkan anda kelola untuk menyelamatkan perusahaan anda, kalo gitu saya permisi" ucap mashiho.

"Saya pasti akan mengelolanya dengan baik, sekali lagi terimakasih banyak" ucap taeil tersenyum senang.

"Nona, tuan menunggu anda di mobil, mari ikut dengan saya" ucap doyoung.

"Oh, baiklah"

"Naeun-ssi" Naeun yang baru satu langkah berjalan terhenti saat taeil memanggilnya.

"Terimakasih" lanjut taeil. Ukuran senyum tipis tercipta di bibir naeun.

"Aku membenci ayah" ucap naeun kembali melangkah mendekati pintu keluar di ikuti mashiho, doyoung dan Yoshi.

Taeil diam. Dia mendengar apa yang di katakan oleh Naeun, sakit tentu ada di hati seorang ayah, tapi memang hal itu pantas didapatkan oleh taeil karena kehadiran Naeun sekalipun seperti tidak di anggap olehnya, jadi harapan seperti apa lagi yang harus naeun dapatkan dari ayah kandungnya selain kekecewaan.

Di dalam mobil jaehyuk duduk di sebelah kanan, tidak lama kemudian pintu sebelah kiri pun terbuka dan Naeun masuk ke dalam mobil, perasaan canggung pasti ada dalam dirinya apalagi untuk pertama kalinya ia harus tinggal dengan pria asing yang baru saja ia kenal.

Ketika mobil berjalan meninggalkan rumah milik ayahnya itu ada sedikit raut kesedihan mendalam dimana rumah tersebut adalah tempat yang memiliki segudang memori indah bersama sang bunda, kini ia harus meninggalkannya hanya karena keegoisan sang ayah yang memilih uang dibandingkan perasaan anak kandungnya sendiri.

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang