|| 09. Tuduhan Tanpa Bukti ||

820 77 1
                                    

Sesampainya di depan gerbang rumah naeun, gadis itupun langsung turun dari motor sunghoon.

"Terimakasih sudah menghantarkan aku pulang"

"Sama-sama, aku senang karena bisa menghantarkan kamu pulang"

"Um... Kamu mau mampir dulu?"

"Tidak usah deh, lain kali saja lagian sudah malam tidak enak sama tetangga, kalo gitu aku pulang dulu ya"

Naeun mengangguk sambil tersenyum. "Baiklah, kamu hati-hati di jalan"

Sunghoon tersenyum manis kemudian mengacak rambut Naeun membuat gadis itu membeku ditempat.

"Selamat malam, sampai ketemu besok di kampus" ucapnya begitu lembut dan mulai meninggalkan area rumah naeun.

Naeun yang diam setelah perbuatan manis dari sunghoon itupun menggeleng dan menampar pipinya dua kali.

"Astaga, apa yang aku pikirkan tadi?! Tidak, mana boleh aku baper karena perlakuan mendadak sunghoon, aish, naeun kau harus ingat kalo kamu sudah punya pacar dan itu adalah Darren.

Naeun berjalan membuka pagar rumah Lalu masuk ke dalam.

"Aku pulang."

"Kim Naeun!" Lantas Naeun menatap bingung ketika melihat ayah, kak jinsol dan mama tirinya itu berada di ruang tamu.

"Ayah, ayah sudah pulang, huaa aku kangen banget sama ayah" naeun langsung berlari memeluk tubuh tarik yang masih lengkap memakai kemeja, taeil baru sampai di rumah sejam yang lalu, dan untunglah seulgi juga lebih dulu pulang sebelum suaminya sampai di rumah.

"Ayah, Naeun kangen banget sama ayah, kapan ayah sampai? Kenapa tidak mengabari aku biar aku jemput di bandara"

Hening.... Tidak ada jawaban apapun membuat Naeun mendongak menatap wajah datar taeil, ia pun melepaskan pelukannya.

"Ayah, ayah kenapa? Kok diam?"

"Ulah apalagi yang kamu buat selama ayah tidak ada di rumah, Naeun"

Gadis itu mengerutkan dahinya bingung..

"Maksud ayah apa?"

"Tidak usah bohong!! Kamu kan yang mengambil barang milik ayah kamu lagi, ngaku!" Tuduh seulgi.

"Barang? Barang apa ma? Aku tidak mengerti maksudnya"

"Alah tidak usah ngeles kamu, aku sendiri kok yang kalo kemarin kamu menyelinap masuk ke kamar terus ngambil jam branded papa" ucap jinsol.

"Ja-jam?"

"Iyah, jam branded milik papa, kamu yang ngambilnya" tuduh jinsol.

"Apa benar itu naeun? Jadi, semua barang milik ayah yang bernilai jutaan itu kamu yang ngambil?! Benar begitu?!"

"Ti-tidak ayah, itu bukan aku yah, tolong percaya sama aku, naeun tidak mungkin melakukan itu"

"Jangan mengelak dari kesalahan naeun!!"

"Aku berkata jujur ayah, bukan aku yang mengambil barang ayah, sungguh"

"Bohong pa! Aku saksinya, papa bisa cek sendiri ke kamarnya banyak kok barang-barang branded yang dia beli"

Naeun kembali menggelengkan kepalanya cepat..

"Tidak, itu tidak benar, ayah tolong percaya sama aku yah, ayah!!"

Taeil berjalan cepat menuju kamar Naeun, di susul jinsol dan juga seulgi. Saat mereka masuk ke kamar Naeun mata gadis itu membulat sempurna melihat sekitar 15 paper bag berisikan barang-barang mahal itu berjejer di atas kasur miliknya.

Dark Is His Life • Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang